INILAHCOM, Bondowoso – Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto mengaku prihatin terhadap kondisi negara sekarang ini.
“Kita melihat yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan. Kita melihat yang berkuasa adalah orang yang punya uang, bukan orang yang jujur, orang yang punya akhlak, orang yang punya iman, atau orang yang punya ilmu,” kata Prabowo, Minggu (23/7/2017).
Prabowo prihatin sebagian kekayaan bangsa Indonesia dikuasai kekuatan ekonomi asing. Ia menyerukan diubahnya sistem ekonomi saat ini agar lebih memiliki semangat kerakyatan.
“Kalau kita tidak mengubah sistem, percuma,” katanya.
Prabowo juga mengkritik sebagian elite politik dan kekuasaan di Indonesia, menurutnya elit di Indonesia sudah hampir tidak bisa diharapkan lagi.
“Para elite seharusnya berani dan mampu menjaga kepentingan rakyat dan kekayaan bangsa Indonesia. Rakyat mendambakan pemimpin-pemimpin yang baik, yang mampu menjaga kepentingan rakyat dan berani,” ujarnya.
Di samping itu, mantan Danjen Kopassus itu menyerukan agar perdamaian dan itikad baik tetap dijaga. Sebab, Indonesia memiliki aset berupa demokrasi yang harus dijaga bersama apalagi demokrasi ini dibangun dengan susah-payah.
“Banyak yang bingung bagaimana Indonesia dari rezim militer menjadi negara demokrasi,” katanya.
Ia menilai demokrasi menjadi terancam jika semua bisa dibeli, namun Prabowo meminta rakyat tetap optimis dan tetap kompak sebagaimana yang ditunjukkan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Intinya mau saya katakan negara dalam keadaan susah, tetapi kita masih punya semangat,” katanya.[beritajatim.com]
- Fajar Nurzaman - Blog Sang Pembelajar -
- http://fajarnurzaman.net/bisnis-produk/2392956/
0 komentar:
Post a Comment