INILAHCOM, Kuningan – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan bahwa geliat perekonomian nasional bergerak maju. Hanya saja belum terjadi pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat.
Dalam rilis kepada media di Jakarta, Sabtu (22/7/2017), Aher, sapaan akrabnya mengatakan, sebagaimana termaktub dalam UUD 1945, koperasi adalah satu-satunya bentuk usaha untuk memajukan perekonomian bangsa dengan prinsip memeratakan kesejahteraan. Karena bangsa yang merdeka, tentu perlu diiringi kesejahteraan yang merata.
“Negeri ini merdeka, dan harus sejahtera, dan kesejahteraannya harus merata dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada. Tentu ini harus menjadi bagian dari evaluasi kita, negeri kita secara ekonomi sudah lebih maju, tetapi pemerataannya belum sebagaimana kita harapkan, indeks gini rasio semakin tinggi,” kata Aher di Lapangan Pandapa Paramarta, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Momentum hari koperasi, kata Aher, janganlah dijadikan kegiatan seremonial tahunan semata. Harus menjadi momen koreksi untuk fokus memajukan koperasi, dengan tujuan tercapainya kesejahteraan dan pemerataan sekaligus. “Koperasi itu sebelum modal, yang terlebih dahulu mendasar adalah jumlah anggota. Sehingga modal yang ada nantinya dimiliki oleh seluruh anggota koperasi, sehingga manakala ada keuntungan, dinikmati oleh seluruh anggota koperasi dengan seksama,” kata Aher.
Dalam konteks pemerataan kesejahteraan bagi rakyat, Aher menyimpulkan, bentuk dan jenis usaha yang paling memungkinkan membangun kesejahteraan bangsa secara merata dan seksama adalah gerakan koperasi.
Di Jawa Barat, lanjut Aher, pertumbuhan koperasi mengalami tren positif. Baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Sampai 2017, telah ada 25.933 koperasi sejalan dengan kerja sama dengan dinas-dinas terkait tingkat Provinsi Jawa Barat diantaranya, Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, Tenaga Kerja, hingga Dinas Pendidikan dengan jumlah Koperasi Siswa Sekolah yang bergabung sebanyak 750 koperasi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, Dudi Sudradjat Abdurachim mengatakan, pada Puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-70 digelar di Lapangan Karebosi, Jl. Ahmad Yani Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (12/07/17).
Di mana, Provinsi Jawa Barat dinugerahi tiga penghargaan. Ketiga penghargaan ini diraih Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, serta Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan.
Gubernur Jawa Barat meraih penghargaan sebagai Tokoh Utama Penggerak Koperasi Tahun 2017. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meraih penghargaan berupa Tanda Kehormatan “Satyalancana Pembangunan” Bidang Koperasi. Sementara Netty Prasetiyani Heryawan, meraih penghargaan berupa Tanda Penghargaan atau Jasa Bakti Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Dalam Peringatan Hari Koperasi ke-70, Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Barat, memberikan Layang Pangajen, atau penghargaan kepada sejumlah tokoh yang berperan aktif memajukan koperasi di Jawa Barat. Penghargaan diberikan kepada Niti Soemantri, pejuang gerakan koperasi Jawa Barat yang memiliki keteladanan dalam pembangunan koperasi, beliau juga Ketua Sentra Koperasi, dan pendiri koperasi rakyat yang pertama kali.
Selanjutnya, Layan Pangajen juga diberikan kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Lantaran, Aher dianggap sebagai tokoh yang memiliki kepedulian untuk membantu mewujudkan cita-cita gerakan koperasi.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharram mengatakan, Kemenkop dan UKM mencatat kontribusi koperasi sepanjang 2016 mencapai 23,12% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Dengan rincian, kontribusi dari koperasi sebagai lembaga sebesar 4,41%, dan dari anggota koperasi sebesar 18,71%. “Koperasi telah memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional,” kata Agus.
Agus menyampaikan, agar semakin banyak koperasi dan UKM yang memanfaatkan KUR untuk mengembangkan usaha, Presiden Joko Widodo berencana menurunkan bunga KUR dari 9% menjadi 7%. Adapun besar pinjamannya hingga Rp25 juta, dan tak perlu ada agunan. [ipe]
- Fajar Nurzaman - Blog Sang Pembelajar -
- http://fajarnurzaman.net/bisnis-produk/2392815/
0 komentar:
Post a Comment