dakwatuna.com – Tel Aviv. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel pada Selasa (09/05/2017) memanggil Duta Besar (Dubes) Turki untuk Israel, Kamal Ookem, di Tel Aviv. Pemanggilan ini adalah dampak dari kritikan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kepada Israel, Senin (08/05) lalu.
Surat kabar Jerusalem Post mewartakan, Kemenlu Israel meminta penjelasan kepada Dubes Ookem terkait pernyataan Presiden Erdogan. Sebelumnya, Presiden Erdogan menyamakan kebijakan yang diberlakukan Israel terhadap Bangsa Palestina dengan tindakan rasis yang dilakukan rezim apartheid di Afrika Selatan.
Selain itu, menurut Radio Israel, hari itu juga telah dikirimkan pesan ke Turki guna mencegah pecahnya krisis politik akibat pernyataan Presiden Erdogan tersebut. “Pernyataan Erdogan sangat keras dan layak mendapat kutukan. Kemenlu juga akan merespon itu dengan setimpal, dan permasalahan selesai pada titik ini,” lapor Radio Israel sebagaimana dinukil dari berbagai surat kabar.
Sementara itu, Jubir Kemenlu Israel, Emmanuel Nahshon menyebut Erdogan sebagai pelanggar hak asasi manusia dengan pernyataannya. “Siapa yang melanggar hak asasi manusia dengan sistematis di negaranya, agar tidak mengklaim dirinya paling bermoral demokrasi di Kawasan,” tambah Nahshon.
Sebelumnya, Presiden Erdogan mengatakan, negaranya tidak akan membiarkan pelarangan adzan di tanah terjajah Palestina. Ia juga menuding perundingan terkait larangan itu hanya sebatas diskusi yang memalukan.
“Apa perbedaan antara tindakan pemerintahan Israel dengan kebijakan rasisme dan diskriminatif terhadap orang kulit hitam di Amerika, dan belum lama ini terjadi di Afrika Selatan?” tambah Erdogan dalam sebuah acara yang digelar di Istanbul itu. (whc/aljazeera/dakwatuna)
Redaktur: William Ciputra
Beri Nilai:
- Fajar Nurzaman - Blog Sang Pembelajar -
https://i0.wp.com/fajarnurzaman.net/wp-content/uploads/2017/05/Dikritik-Erdogan-Israel-Panggil-Duta-Besar-Turki-di-Tel-Aviv.jpg?fit=300%2C300
- http://fajarnurzaman.net/spiritualreligion/dikritik-erdogan-israel-panggil-duta-besar-turki-di-tel-aviv/
0 komentar:
Post a Comment