dakwatuna.com – Tel Aviv. Pakar Keamanan Israel, Yossi Melman, dalam sebuah artikel yang dimuat surat kabar Israel “Maariv” mengatakan, pernyataan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tentang Israel diterima sebagai kejutan besar bagi dua kementarian, Luar Negeri (Kemenlu) dan Pertahanan (Kemenhan) di Tel Aviv. Selain itu, Melman juga menyebutkan kegagalan para pengamat hubungan Turki-Israel dalam memahami waktu pernyataan Erdogan dan sebab-sebabnya.
Sebagaimana dilansir dari Aljazeera.net Rabu (10/05/2017), Melman menambahkan, pernyataan Erdogan tentang Israel pada Senin (08/05) lalu itu, merupakan serangan paling parah pasca penandatanganan rekonsiliasi damai kedua negara pada Juni tahun lalu. Rekonsiliasi dimaksud adalah dalam rangka menghentikan kerenggangan hubungan Turki-Israel pasca insiden kapal kemanusiaan Mavi Marmara 2010 silam.
Lebih lanjut, Melman mengatakan, sebab pertama dari pernyataan Erdogan adalah, ia mengatakannya dalam sebuah forum Islam untuk memperingati hari Al-Quds. Itu adalah acara keagamaan yang menyampaikan berbagai tindakan Israel di Al-Quds. Terutama pasca pemberlakuan larangan adzan oleh parlemen Israel, Knesset. Acara seperti ini, kata Melman, tidak akan dilewatkan oleh Erdogan.
Penafsiran lain menyebutkan, pribadi Erdogan selalu mengejutkan Israel dan menjadikannya melampaui batas. Hal ini sebagaimana yang terjadi dalam debat panas antara Erdogan dengan mantan presiden Israel, Shimon Peres, di Forum Davos beberapa tahun silam.
Melman menegaskan, ada kemungkinan ketiga yang menyebabkan Erdogan memberi peringatan kepada Israel tentang bagaimana berinteraksi dengannya. Sebagaimana diketahui, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, tidak memberikan selamat atas kemenangan Erdogan dalam referendum 16 April lalu. Erdogan tahu persis bahwa sikap Netanyahu tak jauh beda dengan para pemimpin lainnya. Menanggapi referendum Turki, sikap PM Israel itu lebih dekat dengan para pemimpin negara-negara Eropa.
Melman menambahkan dalam tulisannya, sebab keempat yang melatar belakangi serangan Erdogan kepada Israel. Yaitu terkait dengan liputan media-media Israel terhadap langkah-langkah internal Erdogan di negaranya. Terutama ketika media Israel menyebutnya dengan Sultan Baru (merujuk pada tuduhan bahwa Erdogan yang hendak menghidupkan kembali imperium Turki Utsmani baru).
Dalam tulisannya itu, Melman juga mengungkapkan, duta besar Turki untuk Israel, beberapa waktu lalu menulis artikel di surat kabar Haaretz. Dubes Turki itu dalam tulisannya menyebutkan, dukungan yang diberikan Israel kepada suku Kurdi merupakan tindakan terorisme. (whc/aljazeera/dakwatuna)
Redaktur: William Ciputra
Beri Nilai:
- Fajar Nurzaman - Blog Sang Pembelajar -
https://i0.wp.com/fajarnurzaman.net/wp-content/uploads/2017/05/Pengamat-Israel-Beberapa-Sebab-Melatarbelakangi-Kritikan-Erdogan-Terhadap-Israel.jpg?fit=300%2C300
- http://fajarnurzaman.net/spiritualreligion/pengamat-israel-beberapa-sebab-melatarbelakangi-kritikan-erdogan-terhadap-israel/
0 komentar:
Post a Comment