INILAHCOM, Riyadh – Empat puluh satu negara mayoritas Muslim membentuk koalisi militer bersama guna melawan kelompok militan ISIS di Irak dan Suriah, serta negara-negara Utara dan Barat Afrika.
The Wall Street Journal mengabarkan Rabu (19/4/2017), koalisi militer yang secara informal dinamai Muslim NATO itu, tengah bersiap untuk menggelar konperensi pertamanya yang diikuti para menteri pertahanan ke-41 negara itu, akhir tahun 2017. Di antara anggotanya, termasuk dari Pakistan, Turki, Mesir Mali Chad, Somalia dan Nigeria.
Dalam konperensi itu para anggota negara Muslim mayoritas Sunni itu akan memburu kaum jihad militan yang berada di sejumlah negara Arab. Di antaranya di Libya, Yaman, Nigeria dan Cameroon. Mereka juga akan membantu Irak dan Suriah membebaskan diri dari ISIS. Untuk itu, koalisi militer yang diprakarsai Arab Saudi ini, mengangkat Jenderal Raheel Sharif sebagai komandan Muslim NATO. Aliansi militer ini juga sepakat akan mengirimkan 5 ribu tentara Pakistan menjaga perbatasan Arab Saudi dengan Yaman.
“Aliansi militer ini melawan terorisme, terutama membantu negara-negara yang terancam oleh ISIS,” tutur Khawaja Muhammad Asif, Menteri Pertahanan Pakistan kepada harian WSJ. “Tapi kami melawan teroriss dan kami tidak melawan Iran,” sambungnya.
Pengamat militer Pakistan, Hasan Askari Rizvi menyatakan, aliansi militer ini bakal menghadapi penolakan dari sejumlah pemain Timur Tengah. “Pertanyaannya, sejauh mana satuan militer ini tidak akan bersikap non-partisan,” kata Hasan Askari Rizvi kepada The Guardian. “Muslim NATO yang diprakarsai Kerajaan Arab Saudi yang konservatif seperti itu, bisa ditebak bahwa negara-negara seperti Iran, Irak dan Suriah tidak akan mau menerima mereka,” sambung Hasan Askari Rizvi.
- Fajar Nurzaman - Blog Sang Pembelajar -
- http://fajarnurzaman.net/science-technology/saudi-bentuk-muslim-nato-bersama-puluhan-negara/
0 komentar:
Post a Comment