dakwatuna.com -Industri Kreatif sebagai alur dimana kreasi, produksi dan distribusi barang dan jasa digunakan secara kreatif dan menjadikan modal intelektual sebagai masukan utama. Definisi tersebut menurut laporan creative economy report 2008, United Nations Conference on Trade Development (UNCTAD). Penjelasan lain dari beberapa sumber menyebutkan, bahwa Industri kreatif adalah Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan kerja dengan menghasilkan dan mengekploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut (Indonesia Kreatif, 2014). Saat ini industry kreatif di dunia tumbuh pesat. Ekonomi kreatif atau kita sebut dengan industry kreatif global di perkirakan tumbuh 5% per tahun, akan berkembang dari USD 2,2 Triliun pada januari 2000 menjadi USD 6,1 Triliun pada tahun 2020. Di Indonesia, Industri kreatif cukup berperan dalam pembangunan berkelanjutan. Hanya saja, masih kurang nya campur tangan pemerintah.
Berbicara Industri Kreatif di Indonesia, banyak sekali Industri kreatif yang dihasilkan dari karya tangan manusia. Salah satu nya adalah batik. Batik menjadi salah satu budaya Indonesia yang sudah terkenal di kancah Internasional. Industri kreatif dipandang sebagai salah satu kesejahteraan suatu bangsa, di tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih. Industri kreatif bisa dijadikan sebagai salah satu alternative dalam pembangunan berkelanjutan. Sebagai Pemerhati, disini menyampaikan jika sebuah pembangunan berkelanjutan hanya terpaku atau hanya memanfaatkan pada sektor sumber daya alam saja, di anggap masih kurang dalam pemerataan nya secara inklusif untuk kesejahteraan masyarakat. Peran Industri kreatif disini, bisa di mulai dari kreatifitas tangan manusia. Indonesia dengan sejuta potensi nya, mampu memberikan karya-karya hasil anak bangsa. Bukan hanya Batik, namun kreativitas lainnya seperti makanan-makanan khas setiap daerah yang menjadi salah satu potensi negeri.
Industri Kreatif mampu menjamin produksi yang ada di zaman sekarang melalui kreativitas dan inovasi. Namun, pada dasar nya penerapan Industri Kreatif juga memerlukan proses yang tidak mudah. Tahapan proses yang baik dalam pengembangan juga perencanaan. Industri Kreatif yang saat ini sedang banyak digandrungi kaum muda, adalah berwirausaha. Dimana, memanfaatkan sumber daya manusia dengan skill yang di miliki, para pengusaha di luar sana mampu memberikan lapangan pekerjaan demi kesejahteraan khalayak.
Namun, dukungan dan support dari pemerintah pun sangat diharapkan dalam pengembangan Industri Kreatif di Indonesia, ditambah dengan berbagai potensi yang dimiliki. Ini menjadi salah satu hambatan Pengembangan Industri Kreatif di Indonesia, Hambatan ini bukan hanya kurang nya dukungan kebijakan pemerintah, namun juga skill atau kemampuan dari pada sumber daya manusia itu sendiri. Para entrepreneur belum memiliki mental entrepreneur yang professional, seperti tata kelola keuangan, management, dan tingkat solidaritas lainnya. Maka dari itu Peran pemerintah dalam hal ini sangat penting, terutama dalam penggalakan pelatihan-pelatihan Industri Kreatif, misalnya di Pendidikan seperti universitas-universitas. Bentuk pelatihan digala kan bisa bermacam-macam, seperti mengelola keuangan, management, dan melatih keterampilan tangan para SDM yang professional. Dimana, hal ini guna meningkatkan mental yang kuat dan motivasi yang akan memajukan usaha para pelaku bisnis.
Disini, sebagai pemerhati menyatakan bahwa dengan berbagai program yang digala kan oleh pemerintah. Insyaallah Industri Kreatif yang dihasilkan dari tangan anak bangsa sendiri, akan berdampak baik karena menyentuh sektor riil pada pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan perekonomian Nasional.
Sekian. (dakwatuna.com/hdn)
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai:
- Fajar Nurzaman - Blog Sang Pembelajar -
https://i0.wp.com/fajarnurzaman.net/wp-content/uploads/2017/04/Optimalisasi-Industri-Kreatif-dalam-Pembangunan-Berkelanjutan.jpg?fit=300%2C300
- http://fajarnurzaman.net/spiritualreligion/optimalisasi-industri-kreatif-dalam-pembangunan-berkelanjutan/
0 komentar:
Post a Comment