Saturday, September 24, 2016

Fajar Notes 14 - Solusi Keracunan Makanan

Kapok makan kebanyakan, semua menu di coba, nikmatnya cuman sebentar dan cuman sampai lidah selanjutnya menderita begah sampe diare, bolak balik wc dah ga keitung, norit sudah nelen banyak masih ga mempang, dah tengah malam masih belum bisa tidur. Solusi Keracunan Makanan akan saya ceritakan detail.


sepertinya karena gorengan pinggir jalan yang udah di panasin berkali2 dengan minyak bekas dan sering kena gas karbon dari kendaraan lalu lalang. Belum lagi kalau pake campuran pengawet, borax dan lainnya.. Kapok2 semoga informasi dari pengalaman langsung ini bermanfaat buat yg baca


Pengertian Keracunan Makanan


Keracunan makanan adalah kondisi yang muncul akibat mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh organisme menular, seperti bakteri, virus, dan parasit. Selain itu bisa karena racun yang mereka keluarkan di makanan. Kontaminasi dapat terjadi saat makanan sedang diproses atau dimasak dengan tidak benar.


Kontaminasi yang umumnya terjadi pada kasus keracunan makanan disebabkan oleh:


  • Bakteri, contohnya Campylobacter, salmonella, Escherichia coli (E. coli), Listeria, dan Shigella.

  • Virus, contohnya norovirus dan rotavirus.

  • Parasit, contohnya cryptosporidium,Entamoeba histolytica, dan giardia.

 


Berikut ini adalah beberapa contoh makanan yang mudah terkontaminasi jika tidak ditangani, disimpan, atau diolah dengan baik.


  • Daging mentah

  • Susu.

  • Makanan siap saji, misalnya potongan daging matang, keju lembek, dan roti isi kemasan.

  • Telur mentah.

  • Kerang-kerangan mentah.

Gejala Keracunan Makanan


Gejala keracunan makanan bisa dimulai beberapa saat setelah makan hingga tiga hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Gejala yang umumnya terjadi antara lain:


  • Merasa mual dan muntah-muntah.

  • Mengalami diare.

  • Sakit atau kram perut.

Penyebab Keracunan Makanan


Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya keracunan makanan:


  • Tidak menyimpan makanan dengan suhu yang tepat, misalnya tidak disimpan di kulkas, terutama produk daging dan produk olahan susu.

  • Tidak memasak makanan secara merata, terutama daging unggas, burger, dan sosis.

  • Meninggalkan makanan matang di ruangan dengan suhu hangat terlalu lama.

  • Mengonsumsi makanan yang sudah melewati masa kedaluarsa.

  • Kontaminasi silang, misalnya memakai pisau pemotong daging mentah untuk mengiris roti, menyimpan daging mentah di atas makanan siap makan sehingga cairan dari daging menetes ke makanan di bawahnya.

  • Orang yang sakit atau dengan tangan yang kotor menyentuh makanan.

Pengobatan Keracunan Makanan


Pada kebanyakan kasus, keracunan makanan tidak membutuhkan pengobatan khusus. Untuk meredakan gejala yang terjadi, Anda bisa beristirahat secukupnya dan minum banyak cairan karena jika mengalami dehidrasi, maka gejala yang terjadi akan bertambah parah dan masa pemulihan akan menjadi makin lama.


Orang yang rentan mengalami dehidrasi sebaiknya diberikan cairan rehidrasi oral atau dikenal dengan nama oralit. Oralit berfungsi menggantikan glukosa, garam, dan mineral penting lain yang hilang akibat muntah dan diare. Untuk sementara waktu, sebaiknya Anda menghindari makanan biasa hingga merasa lebih baik. Anda bisa mengonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti bubur.


Berikut ini beberapa kondisi yang mengharuskan Anda mendapat pengobatan karena keracunan makanan:


  • Anda mengalami demam tinggi.

  • Gejala yang dialami sangat parah dan tidak membaik hingga beberapa hari.

  • Mengalami gejala dehidrasi parah, misalnya urine beraroma tidak enak, berwarna gelap, dan sangat sedikit.

  • Bayi Anda mengalami keracunan makanan.

  • Terjadi wabah keracunan makanan dan terkait dengan sumber kontaminasi tertentu.

  • Mengalami muntah-muntah lebih dari dua hari.

  • Diare yang bertahan lebih dari tiga hari atau tinja bercampur darah.

Keracunan makanan juga bisa memberikan efek yang parah, terutama pada orang-orang dengan kekebalan tubuh yang lemah. Di antaranya adalah penderita diabetes, gagal ginjal, gagal jantung, HIV, kanker, mereka yang berusia di atas 65 tahun, dan bayi.


Diperkirakan karena makan gorengan dipinggir jalan siang hari yang niatnya untuk ganjel perut Akhirnya membawa petaka, sore nya diwaktu asar langsung mencret2, lalu magrib juga, dan parahnya sudah tengah malam tidak bisa tidur karena perut terus berkontraksi dan memaksa untuk BAB.


Awalnya saya konsumsi norit 4 butir jam 11, lalu setelah BAB jam 12 minum lagi 4 butir, dan minum segelas tiap habis BAB, lalu bereaksi lagi BAB lebih intense lagi tiap beberapa menit sampai akhirnya sudah jam 2 pagi berasa mual2, keluar semua muntahan isi makanan dari makan siang dan malam warna hitam bercampur norit yang telah mengikat sebagian racun. Disitu ssya mencium bau gorengan yang seperti basi pekat keluar hampir semua lewat muntahan


Setelah itu kembali BAB lagi masih mencret sekali dan akhirnya mulai mereda sudah bisa tiduran walau perut masih berkontraksi dengan sakitnya, sampai ketiduran dan paginya terbangun subuh langsung berkontraksi lagi untuk BAB mencret yang terakhir kali, total norit mungkin sudah 5 x 4 butir, akhirnya bisa membaik kondisi.



- http://FajarNurzaman.tk/fajar-notes/fajar-notes-14-solusi-keracunan-makanan/

0 komentar:

Post a Comment