Organ tubuh manusia yang dikenal di dunia biologi selama ini berjumlah 78 buah dan ilmuwan telah belajar banyak tentang bagaimana tubuh manusia bekerja, namun dunia biologi kita tetap menjadi misteri dalam banyak hal.
Periset telah menemukan apa yang mereka sebut sebagai “organ baru” di dalam sistem pencernaan manusia yang berada di sekitar perut, sebagai pengingat akan seberapa banyak wilayah yang belum dipetakan dan tetap ditemukan di dalam diri kita.
Maka, penemuan organ tubuh ke-79 ini akan mendorong pembaruan ke buku teks Gray’s anatomy atau Anatomi Gray yang terkenal, yang digunakan oleh mahasiswa kedokteran di seluruh dunia.
Mesenterium, salah satu organ yang membantu pencernaan
Dunia medis sudah tahu tentang organ yang baru diklasifikasikan sebagai organ baru ini, yang dikenal sebagai “Mesentery” dan bukan “Mesenterium”, selama ratusan tahun.
Jadi, mesentarium tidak benar-benar baru ditemukan, namun dunia biologi dan kedokteran tidak mengkategorikan atau tak memasukkannya sebagai sebuah organ.
Hal itu terjadi kerena selama abad ke-20, mesenterium yang dikenal sebagai “Mesentery”, hanya dianggap sebagai rangkaian membran terfragmentasi saja yang menempel pada usus dan berada dalam sistem pencernaan.
Secara kasat mata mesenterium tampak seperti jaringan berwarna putih kekuningan yang menempel nyaris di sepanjang usus yang juga menghubungkan usus ke dinding perut dan berada di wilayah perut dan bagian dari sistim pencernaan pada manusia.
Jadi, tak hanya bidang kedokteran dan biologi saja yang mungkin telah mengetahuinya, tapi juga Anda jika pernah melihat jaringan usus pada ayam, kambing atau sapi. Tapi selama ini mesenterium hanya dianggap bukan suatu organ yang memiliki fungsi sendiri atau terpisah.
Menariknya, dalam salah satu deskripsi awal, Leonardo Da Vinci telah mengidentifikasi mesenterium bukan membran biasa, tapi sebagai struktur tunggal dan ia memasukkannya ke dalam ilustrasi anatomi.
Namun struktur ini terfragmentasi yang terdiri dari bagian terpisah, sampai Prof. Dr. J. Calvin Coffey, seorang profesor pembedahan di Universitas Limerick di Irlandia, menemukan bukti bahwa bagian di sistim pencernaan itu adalah satu organ kontinu.
Sejauh ini mesentarium terbagi dalam beberapa bagian yang namanya kadang disesuaikan dari lokasi dimana organ itu berada, yaitu:
- Transverse mesocolon
- Right mesocolon
- Small intestinal mesentery
- Mesosigmoid
- Mesorectum
Peneliti studi, Prof. Dr. J. Calvin Coffey, dari University of Limerick, juga mengatakan bahwa klasifikasi ulang mesentarium sebagai organ sangat penting.
Menurutnya, dengan mengenali anatomi dan struktur mesenterium, diharapkan para ilmuwan dapat fokus untuk mempelajari bagaimana organ tersebut berfungsi.
Fungsi Mesenterium harus di perdalam
Dalam hasil studi yang diterbitkan di jurnal The Lancet Gastroenterology and Hepatology itu disebutkan, sifat kontinyu dari mesenterium, misalnya, dapat berfungsi sebagai sarana penyebaran penyakit dari satu bagian perut ke yang lain.
Berdasarkan temuannya, yang digariskan dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada The Lancet Gstroenterology & Hepatology, Prof. Coffey berpendapat bahwa “ilmu mesenterika” harus menjadi bidang penelitian medis khusus miliknya.
Mesentery menghubungkan usus ke dinding perut. Lebih khusus lagi, organ tersebut adalah lipatan ganda jaringan ikat yang timbul dari peritoneum (yaitu membran yang melapisi rongga perut), yang menempel pada perut, usus kecil, pankreas, limpa dan organ lainnya ke dinding perut posterior.
“Selama penelitian awal, kami melihat secara khusus bahwa mesenterium, yang menghubungkan usus dengan tubuh, merupakan satu organ kontinu sampai hal itu dianggap terfragmentasi, hadir di sini, tidak ada di tempat lain dan strukturnya sangat kompleks. Deskripsi anatomi yang telah ditetapkan selama 100 tahun anatomi tidak benar. Organ ini jauh dari terfragmentasi dan kompleks. Ini hanya satu struktur kontinu,” kata Prof. Coffey dalam siaran persnya.
Terlepas dari sifat kontinyu tersebut, para penulis studi mencatat bahwa masih banyak anatomi dan ciri lain dari mesenterium yang harus dideskripsikan.
“Misalnya, akan diklasifikasikan di manakah mesenterium? Apakah harus dilihat sebagai bagian dari usus, pembuluh darah, endokrin, kardiovaskular, atau sistem imun, masih belum jelas karena organ itu memiliki peran penting pada semua bagian itu,” tulis peneliti.
Fungsi Mesenterium yang sebenarnya masih misterius
Sementara banyak organ diketahui memiliki fungsi yang berbeda dalam tubuh, namun fungsi yang berbeda dari mesenterium ini masih belum diketahui.
Untuk menentukan ini harus melakukan langkah selanjutnya bagi para ilmuwan, karena selama ini informasi mendalam tentang segala fungsi, kemampuan, keterbatasan dan juga kelemahan dari organ ini masih terbatas.
Jadi mulai kini, anatomi dan struktur organ itu telah dan akan ditentukan. Namun, ilmuwan telah tahu bahwa organ ini membentuk dan mempertahankan usus dalam formasi tertentu, tapi hanya sebatas itu.
“Bila mesenterium tidak menempel pada dinding perut seperti biasanya, maka bisa memelintir suplai darahnya. Hal ini dapat menyebabkan suplai darah berhenti, dan usus mengalami nekrosis atau mati. Ini tidak sesuai dengan kehidupan,” kata Prof. Dr. J. Calvin Coffey.
Dengan mengenali anatomi dan struktur mesenterium, diharapkan ilmuwan dapat mempelajari bagaimana organ tersebut berfungsi dan bisa mengidentifikasi fungsi abnormalnya.
Dan jika peneliti dapat mengetahui fungsi pada mesenterium yang abnormal tersebut, mereka akan mendapat suntikan yang lebih baik untuk memahami bagaimana keadaan abnormal tersebut berkontribusi terhadap penyakit.
“Kita perlu menafsirkan kembali banyak penyakit dengan model anatomis baru. Bila Anda mengerti mesenterium normal, maka Anda lebih baik memposisikan untuk mengidentifikasi kelainan yang kita lihat pada penyakit,” kata Prof. Coffey.
Menurut Coffey, “Sudah cukup pasti bahwa mesenterium terlibat dalam setidaknya beberapa penyakit perut, sehingga suatu saat nanti, pemahaman dan fungsi organ ini bisa membantu jika harus dilakukan pembedahan atau operasi untuk memperbaiki organ ini.”
“Selain itu akan memperkecil operasi yang kurang invasif dan memperkecil komplikasi bedah yang lebih sedikit, dan pemulihan pasien akan dapat dilakukan dengan lebih cepat,” tutup Prof. Dr. J. Calvin Coffey, seorang profesor pembedahan di Universitas Limerick di Irlandia. (IndoCropCircles.com)
Pustaka:
Artikel Lainnya:
Kebohongan Monsanto Pembuat GMO (Genetically Modified Organism)
Tanpa Obat, Ternyata Protein di Tubuh Manusia Bisa Hancurkan Kanker
Wow! Ilmuwan Berhasil Temukan Letak Indra Keenam Pada Manusia
[VIDEO] Natasha Demkina si “Gadis X-Ray”: Bisa Lihat Tembus Tubuh Manusia
Wow!! Pria Indonesia Ini Tubuhnya Mampu Hasilkan Listrik dan Membuat Api
Gelombang Terahertz (THz) Ponsel Bisa Merusak DNA Manusia
Inilah 10 Manusia “Super Human” Di Dunia Nyata (Diantaranya Dari Indonesia)
Ilmuwan: Tahun 2050, Akan Muncul Manusia Baru!
Ternyata Ada Virus Purba Misterius Dalam DNA Manusia, Dari Mana Asalnya?
Terkuak: Gen Yang Bisa Buat Manusia Berumur 120 Tahun!
[Depopulasi Dunia] Codex Alimentarius: Menguasai Produk Makanan Berarti Mengontrol Manusia
10 Manfaat Rokok Bagi Kesehatan Manusia? Gila!
Wow! Ilmuwan Ungkap Bahaya Minuman Soda Bagi Otak dan Tubuh Kita!
((( IndoCropCircles.com | fb.com/IndoCropCirclesOfficial )))
Related posts
- Fajar Nurzaman - Blog Sang Pembelajar -
http://fajarnurzaman.net/wp-content/uploads/2018/02/1518546086_wow-ilmuwan-temukan-organ-baru-dalam-perut-manusia.jpg
- http://fajarnurzaman.net/mistery-konspirasi/wow-ilmuwan-temukan-organ-baru-dalam-perut-manusia/
0 komentar:
Post a Comment