Monday, February 5, 2018

10 Konspirasi Terbesar Terkait Alam Semesta







Alam semesta yang luasnya tak terkira, selalu menjadi misteri sepanjang sejarah peradaban manusia. Banyak peninggalan dan artefak sejak peradaban manusia di masa lalu, kadang terkait dengan alam semesta, baik itu tentang keberadaan dan posisi benda langit seperti bulan, berbagai planet, rasi bintang dan matahari.


Dengan seiring dengan perkembangan zaman, maka selaras pula dengan perkembangan teknologi di sepanjang peradaban manusia di Bumi. Adanya teleskop dan peralatan sejenisnya yang dapat meneropong jauh ke luar angkasa, bukannya menambah pengetahuan saja, tapi juga justru menambah keingintahuan manusia.


Namun ternyata hal itu juga membuat manusia semakin berspekulasi tentang misteri alam semesta di kagat raya. Hal ini kemudian membuat pengamat amatir mengemukakan beberapa teori-teori yang menimbulkan spekulasi.



Dari spekulasi akibat terbatasnya alat dan pengetahuan serta belum dapat dimengerti, maka timbulah konspirasi dari kelas bawah hingga kelas yang lebih tinggi yang hanya berdasar kepada kemungkinan saja, namun beberapa sudah terjawab.


Sementara sisanya tentang misteri luar angkasa, belum terjawab, dan masih banyak. Namun dai banyaknya misteri yang belum terjawab, ada beberapa misteri alam semesta terbesar sepanjang peadaban manusia yang belum dapat terjawab. Berikut beberapa konspirasi terbesar sepanjang masa yang terkait alam semesta:


10. The Eye of Saturn 



Pola hexagon di kutub utara Saturnus yang berubah warna. Warna pada tahun 2013 (kiri) dan tahun 2017 (kanan)



Saturn’s hexagon atau Segi Enam Saturnus atau dijuluki juga sebagai The Eye of Saturn adalah pola awan heksagonal yang bertahan di sekitar kutub utara Saturnus, yang terletak di sekitar 78 ° LU.



Bentuk segi enam heksagonal (hexagon) di kutub utara Saturnus (by Cassini / 2014)



Sisi segi enam ini panjangnya sekitar 13.800 km, lebih dari diameter Bumi yang sekitar 12.700 km. Pola ini berputar dengan periode 10 jam 39 menit dan 24 detik, periode yang sama dengan emisi radio Saturnus dari interiornya.


Awan berpola segi enam ini juga tidak bergeser dari garis bujur seperti awan lainnya di atmosfer yang terlihat.


Pola di kutub utara planet Saturnus ini ditemukan selama misi wahana Voyager pada tahun 1981 dan kemudian ditinjau kembali oleh wahana Cassini-Huygens sejak tahun 2006.


Selama misi Cassini, segi enam berubah dari warna biru ke warna emas yang lebih besar. Anehnya lagi, kutub selatan Saturnus tidak memiliki pola segi enam ini, menurut pengamatan Hubble.



12 December 2012: Bentuk segi enam dari jet stream di kutub utara  Saturnus (by Cassini/Nasa/JPL-Caltech/Space Science Institute)



Sementara itu wahana Cassini mengirimkan gambar lainnya (tampak di sebelah kanan) yang berwarna. Tampak di daerah itu terjadi badai besar yang berpusat di kutub utara, dengan mata badai sekitar 50 kali lebih besar dari rata-rata badai di Bumi.


Banyak pusaran (vortices) kecil juga terlihat, yang tampak seperti oval berwarna kemerahan. Beberapa vortices atau pusaran kecil ini berputar searah jarum jam sementara heksagon dan angin ribut berlawanan arah jarum jam.


Beberapa fitur yang lebih kecil tersapu bersamaan dengan aliran jet bersegi enam, seolah-olah berada di arena pacuan kuda.


Yang terbesar dari vortices ini, terlihat di dekat sudut kanan bawah segi enam dan tampak keputihan, terbentang sekitar 2.200 mil (3.500 km), kira-kira dua kali ukuran badai terbesar di Bumi.


Mike Adam pernah menyatakan dalam beberapa foto, ia dapat mellihat tepat dibawah pusaran di kutub utara itu terdapat bangunan piramida. Jika itu benar, maka berarti adanya campur tangan alien dan memakai teknologi alien dalam pembuatannya. Ada pula pihak yang meyakini bahwa daerah itu sebagai pusat portal antar planet (planetary portal). Yang mengerikan adamya kemungkinan bahwa daerah itu adalah portal untuk menuju ke neraka.


Namun yang lebih mengerikan adalah tempat itu justru bisa sebagai portal bagi makhluk-makhluk dari neraka untuk muncul ke dunia manusia. Beberapa hipotesis untuk pola awan heksagonal telah dikembangkan, tapi apa yang bisa membentuknya hingga kini masih misterius.



9. Iapetus Death Star



Iapetus death star



Iapetus adalah salah-satu bulan alami (atau disebut dalam dunia astronomi sebagai satelit) terbesar ketiga yang mengorbit planet Saturnus dan sebagai bulan yang mengorbit lebih jauh dari bulan-bulan besar Saturnus lainnya.



Bulan Saturunus bernama Iapetus (atas) dibandingkan dengan Death Star (bawah) sebagai satelit buatan atau alien satellite dalam film sci-fiction.



Ditemukan oleh Giovanni Domenico Cassini tahun 1671, Iapetus telah diketahui warnannya yang sangat “tak berwarna”, namun penemuan oleh misi Cassini telah membuka beberapa karakteristik fisikal yang lebih spesifik lagi tentang objek misterius ini.


Uniknya, setengah dari permukaannya sangat terang, sementara separuh lainnya sangat gelap. Selain itu, yang menambah misteri Iapetus adalah salah satu bentuk kawahnya yang bulat pada permukaannya.


Penampakan ini mirip dengan objek antariksa yang disebut sebagai “Death Star” pada film sci-fiction terkenal Star Wars, membuat nama Iapetus dijuluki pula menjadi Iapetus Death Star.


Oleh karenanya, sebagian masyarakat masih terbawa oleh cerita fiksi itu, termasuk film fiksi ilmiah dan juga oleh cerita-cerita mitos lainnya, hingga sebagian masyarakat menyebut bahwa Iapetus adalah sebagai “benda langit buatan”.


Siapa yang membuat? Sebagian mereka percaya bahwa makhluk asing dari luar angkasa yang membuatnya, dan kini “pesawat antar planet” milik ET yang “menyaru” menjadi Iapetus itu mengorbit planet Saturnus.



8 October 2007: A view of Saturn’s two-toned moon Iapetus (912 miles or 1,468km across) pictured by Cassini spacecraft. (Nasa/JPL-Caltech/Space Science Institute)



Mereka percaya Iapetus bukan bulan atau satelit atau benda langit alami seperti benda angkasa pada umumnya.


Ditambah lagi ketika investigasi sejak tahun 2004 juga mencatat bentuknya yang tidak beraturan, tak bulat sempurna, namun mirip biji kenari yaitu cekungan yang sangat besar dan punggungan berupa pegunungan tinggi di sepanjang khatulistiwanya yang membentuk mirip garis dan sangat panjang.


Dengan terdapatnya pegunungan berupa garis panjang ditengah khatulistiwanya membuat benda langit ini seakan seperti terdiri dari dua bagian yang kemudian di las ditengahnya oleh mahkluk berkecerdasan tinggi.


Tinggi pegunungan berupa garis lurus di khatulistiwa itu adalah 20 km, dengan lebar sama yaitu 20 km, dan memiliki panjang sekitar 16000 km. Hal itu membuat satelit ini mirip “objek buatan” karena sangat aneh dan membuat peneliti tak tahu mengapa bentuk permukaannya bisa begitu. Misteri ini masih diselidiki oleh ilmuwan, dan informasi tentang Iapetus masih terus diakumulasi.



8. Nibiru Cataclysm



Planet kesembilan (Planet Nine) yang belum diberi nama, menjadi Planet-X dan menjadi Planet Nibiru.



Nibiru dipercaya oleh sebagian orang adalah nama planet besar di tata surya kita yang orbitnya sangat elips hingga membuatnya seakan tak ada karena ketika orbitnya menjauh dari matahari, ia tak terlihat. Beberapa ilmuwan melalui simulasi terhadap Tata Surya berpendapat bahwa Matahari harusnya memiliki 9 planet dan bukan 8 seperti sekarang (tanpa Pluto), jadi Tata Surya memiliki 8 planet adalah tak mungkin.


Kemudian ada spekulasi bahwa planet kesembilan itu orbitnya sangat elips dan sangat jauh dari Matahari, yang kini sedang kembali mendekat ke Matahari dari bagian selatan menurut kutub Bumi.


Saking jauhnya, Nibiru tak dapat dilihat dari Bumi dan hanya dapat terlihat oleh teleskop canggih. Salah satu kemungkinan, Nibiru dapat dilihat dari ketinggian yang sangat tinggi dibelahan bumi selatan seperti dari ujung selatan di benua Amerika paling selatan, atau lebih baik lagi dari Antartika atau kutub selatan.



Orbit planet Hercolubus



Sebelum terdetaksi, Nibiru dulunya disebut sebagai Planet Nine, kemudian dikenal sebagai Planet-X (karena kala itu belum memiliki nama) dan kini sebagai Nibiru, namun ada pula yang menyebutnya sebagai Hercobulus hingga Planet Anunnaki.


Kini planet besar itu dipercaya sedang mendekati ke Matahari kembali. Akibatnya, ia akan mempengaruhi planet Bumi serta mempengaruhi planet-planet lainnya hingga dapat menimbulkan chaos dan kebinasaan terhadap seluruh penghuni Bumi.


Konspirasi ini kemudian berkembang menjadi konspirasi baru, yaitu kemungkinan tertabraknya planet Bumi dengan Nibiru atau disebut sebagai Tabrakan Nibiru (Nibiru cataclysm) yaitu pertemuan Bumi dengan planet besar (baik berupa tabrakan maupun hampir menabrak) yang dipercaya akan terjadi pada awal abad ke-21 hingga paling lambat abad-22.


Meskipun nama “Nibiru” berasal dari karya Zecharia Sitchin mengenai astronot kuno, Sitchin sendiri membantah hubungan antara karyanya dengan bencana yang akan datang. Sejak itu, ramalan tabrakan ini menyebar dari situs Lieder, dan dipercaya oleh grup-grup yang menghubungkan tabrakan Nibiru sejak ramalan kiamat tahun 2012 silam.


Ide ini pertama kali dikemukakan oleh Nancy Lieder pada tahun 1995. Lieder menyatakan dapat menerima pesan dari makhluk ekstraterestrial dari sistem Zeta Reticuli. Ia memperingati manusia bahwa benda tersebut akan melewati Tata Surya pada Mei 2003, kemudian diubah menjadi tahun 2010, lalu tahun 2012, hingga 23 September 2017, namun tetap tak terjadi.


Namun planet Nibiru dianggap tetap bisa mengancam, tapi teori bahwa adanya objek planet besar yang akan menabrak bumi pada masa depan ini tidak didukung oleh bukti ilmiah dan dianggap sebagai berita palsu.


Tetapi ketakutan akan tabrakan Nibiru menyebabkan isu ini tetap terus dan menyebar di khalayak ramai hingga kini dan untuk  masa depan. Apalagi telah tersiar kabar bahwa para elit telah memepersiapkan tabrakan ini dengan membuat bunker-bunker besar sebagai tempat perlindungan mereka di dalam perut Bumi. (baca juga: Waduh! Seharusnya Masih Ada Satu Planet Lagi Dalam Tatasurya, Kemana Planet Itu? / llmuwan Klaim Temukan Planet Misterius Baru Yang Besar, “Planet Nine”!)



 7. Philae Lander



Artist draw Philae Spacecraft on Churyumov-Gerasimenko



Philae Lander (Philae spacecraft) adalah sebuah robot milik European Space Agency berupa pendarat yang dibawa oleh pesawat luar angkasa Rosetta hingga diperintahkan untuk mendarat di komet67P/Churyumov–Gerasimenko. Pada 12 November 2014, robot tersebut berhasil mencapai inti komet setelah menempuh luar angkasa selama 12 tahun lamanya.



Komet67P/Churyumov–Gerasimenko



Instrumen tersebut diharapkan dapat memperoleh gambar pertama dari permukaan komet dan menjadikan analisis in situ pertama dalam menjelaskan komposisi dari komet.


Pada 15 November 2014, Philae dinonaktifkan dalam mode hibernasi karena kurangnya sumber cahaya matahari pada tempat mendaratnya. Robot Philae Lander diberi nama berdasarkan Pulau Philae yang terletak di Sungai Nil dimana sebuah obelisk ditemukan beserta dengan Batu Rosetta.


Batu Rosetta yaitu sebuah batu granodiorit yang membantu peneliti modern dalam penerjemahan teks kuno dalam naskah demotik bahasa Mesir, bahasa Yunani, dan hiroglif Mesir.


Batu ini dibuat pada tahun 196 SM dan ditemukan pada tahun 1799 di sebuah kota bernama Rashid (Rosetta) di Mesir oleh Pierre Bouchard dan telah disimpan di Museum Britania (British Museum) sejak tahun 1802.


Pada 13 Juni 2015, wahana ini kembali aktif dan mengirimkan sinyal ke wahana Rosetta. Namun yang mengejutkan adalah terdengarnya suara-suara aneh mirip musik yang terpancar dari dalam komet!


Seorang whisterblower menyatakan bahwa komet 67P itu bukanlah sembarang komet, namun wahana asing tapi mirip komet. Itu artinya bahwa komet 67P adalah wahana antariksa buatan alien.



6. Solar Warden



Artist draw The Solar Warden



Solar Warden adalah kode nama dari proyek rahasia badan antariksa Amerika Serikat (NASA). Selama ini NASA diklaim telah sengaja menutup-nutupi sejumlah bukti keberadaan alien dan UFO yang sudah mereka dapat. Hal itu diungkapkan oleh hacker yang telah berhasil membobol sistem NASA.


Dan bukan cuma itu, hacker bernama Gary McKinnon ini juga berhasil menyusup ke sistem milik Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat. Akibat perbuatannya ia harus menjalani berbagai proses hukum selama 10 tahun lebih. Saat itu ia membuat kerusakan yang membuat sistem lumpuh selama 13 bulan!


gary-mckinnon-peretas-nasa-dan-militer-as

Gary McKinnon



McKinnon sendiri memang salah satu peretas kawakan yang diringkus pihak berwajib AS pada 2002 silam atas tuduhan menyusup ke dalam sistem komputer pemerintah AS.


Dalam sebuah wawancara dengan saluran YouTube Richplanet TV, McKinnon mengaku menemukan banyak foto asli yang disimpan NASA.


Namun ia mengaku melihat semua file rahasia itu namun tak akan merilisnya ke publik. Foto tersebut tidak seperti yang dilihat publik, karena sebelum dirilis sudah melewati beberapa kali proses penyuntingan gambar.


Sebagian foto yang ditemukan McKinnon membuat objek aneh yang ia simpulkan sebagai alien, UFO atau objek antariksa lainnya yang memang tidak boleh diketahui oleh publik. Objek-objek pesawat antariksa dan antar bintang tak dikenal, yang oleh kebanyakan orang awam masih disebut sebagai UFO itu sengaja dihilangkan sebelum foto-foto dirilis.


Ia juga mengklaim bahwa manusia sudah memiliki pesawat antariksa antar bintang yang teknologinya diberikan oleh makhluk luar angkasa atau Extra-Terrestrial yang beritelegensia tinggi. Menurut McKinnon, pemerintah AS telah membuat suatu proyek pembuatan pesawat antariksa antar bintang dengan codename yang ia sebut sebagai “The Solar Warden“. Pemerinmtah AS mengkasifikasikannya sebagai pesawat dengan inisial “United States Star Ship” atau USSS.


Hal inilah yang membuat pihak NASA dan militer AS kebakaran jenggot dan menuntutnya. Maka McKinnon berhadapan dengan beberaapa tuntutan oleh pengadilan di Inggris. Kemudian pihak AS menuntut pihak Inggris agar menyerahkan McKinnon dengan cara ekstradisi. (baca juga: [Peretasan Terburuk] Gary McKinnon Peretas NASA Dan Militer Temukan Teknologi Alien) (video: Codename: Solar Warden, The Hidden Human Space Armada / The Secret Space Programs Shocking True Purpose Revealed FULL)



5. The Throne of God



The Throne of God



Throne of God atau bisa diartikan sebagai “Tahta Tuhan” atau “Singgasana Allah” atau dalam bahasa Arab adalah ‘Arsh, adalah pusat dimana Allah (Tuhan) memerintah yang dipercayai secara teguh di dalam semua agama-agama Ibrahimisme atau Samawi, yaitu Yudaisme, Kristen, dan Islam.


Tahta tersebut dikatakan oleh berbagai kitab suci berada di luar Langit Ketujuh dan disebut Arabot dalam Yudaisme, dan al-‘Arsh dalam bahas Arab atau kedang disebut ‘Asry’ agama Islam. Inilah yang membuat orang tertutama ilmuwan yang selalu tertarik untuk dapat menelitinya.


Memang sepertinya “gak ada kerjaan”, tapi itulah sifat keingintahuan manusia yang diberikan nafsu atau ‘syahwat’, termasuk rasa keingintahuan. Dan harus dimaklumi, tak semua peneliti adalah orang beragama. Jadi mereka ingin meneliti dan mengetahui karena rasa penasaran mereka. Dilangit bagian mana “Takhta” Tuhan berada.


Dalam agama Yudaisme, “Tahta Tuhan” ada dalam surat Mikha (1 Raja-raja 22:19), Yesaya (Yesaya 6), Yehezkiel (Yehezkiel 1), dan Daniel (Daniel 7: 9) semuanya berbicara tentang Takhta Allah, walaupun beberapa filsuf seperti Sa’adiah Gaon dan Maimonides , menafsirkan penyebutan tersebut dari “takhta” sebagai alegori. Ruang tahta singgasana atau Takhta Allah adalah presentasi takhta yang lebih rinci, ke dalam representasi ruang tahta atau pengadilan ilahi.


Dalam agama Nasrani, “Tahta Tuhan” ada dalam Perjanjian Baru , Tahta Allah dibicarakan dalam beberapa bentuk. Termasuk Surga sebagai Arasy Allah, Singgasana Daud, Singgasana Kemuliaan, Singgasana Kasih Karunia dan banyak lagi. Perjanjian Baru melanjutkan identifikasi Yahudi tentang surga itu sendiri sebagai “takhta Allah”, tetapi juga menempatkan takhta Allah sebagai “di surga” dan memiliki kursi bawahan kedua di tangan kanan Allah untuk Sidang dari Kristus. Banyak orang di agama Kristen menganggap “kursi seremonial” sebagai simbol atau mewakili alegori The holy Throne of God (Tahta Suci Tuhan).


Dalam agama Islam, “Tahta Tuhan” di dalam teologi Islam , Tahta ( bahasa Arab : العرش Al -‘Arsh ) adalah hal terbesar yang pernah diciptakan oleh Tuhan. Beberapa Muslim percaya bahwa Tuhan menciptakan takhta sebagai tanda kekuatannya dan bukan sebagai tempat tinggal.


Al-Quran menyebutkan tahta sekitar 25 kali (33 kali sebagai Al-‘Arsh), seperti dalam Surah Al-Mu’minuun (orang-orang yang beriman) ayat 116:





Al-Quran menggambarkan malaikat-malaikat sebagai membawa takhta Allah dan memuji kemuliaan-Nya, dalam Surah Al-Mu’min (orang yang beriman)





Dan Arsy yang berarti takhta Allah SWT juga terdapat pada Al-Quran surah Azzumar (rombongan-rombongan) ayat 75:





Ayat al-Kursi (sering dilukiskan sebagai “Ayat dari tumpuan kaki”), adalah sebuah ayat dari surah Al-Baqarah, surah kedua Al Qur’an dan dianggap sebagai salah satu ayat terbesar dari kitab suci ini. Dimana Kursi disini berarti juga ‘Arsy.


Ini merujuk pada Arasy, dan juga nama terbesar Allah, Al-Hayy Al-Qayyoom (“Hidup, Yang Abadi”). Para ilmuwan hadits telah menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW mengatakan pahala untuk membaca ayat ini setelah setiap doa adalah Firdaus , dan bahwa melafalkannya adalah perlindungan dari iblis.


Hadis Nabi Muhammad SAW juga menetapkan bahwa “Tahta” berada diatas atap Al-Firdaus Al-‘Ala , tingkat surga tertinggi dimana hamba-hamba Allah yang paling dekat dan paling dicintai di akhirat bertempat tinggal.


Nah, sekarang pastinya rasa penasaran para ilmuwan tak akan terjawab dan tak akan mampu untuk dijawab. Kecuali mungkin, setelah mereka ada di alam berikutnya. Jadi sebesar apakah Throne of Allah atau Kursi singasana-Nya? (video: Throne of Allah)



4. Eridanus Supervoid



Lokasi Eridanus Supervoid atau The CMB Cold Spot atau WMAP Cold Spot



The Eridanus Supervoid atau The CMB Cold Spot atau WMAP Cold Spot adalah sebuah wilayah di langit yang ditemukan sangat besar dan terlihat oleh gelombang mikro dan relatif jauh lebih dingin terhadap sifat yang dipekirakan sebelumnya dari radiasi latar belakang pada gelombang mikro kosmik atau Cosmic Microwave Background radiation (CMB).



Eridanus Supervoid atau The CMB Cold Spot atau WMAP Cold Spot.



“Titik dingin” di sana kira-kira 70 μK atau lebih dingin dari suhu CMB rata-rata (sekitar 2,7 K), sedangkan kuadrat akar rata-rata variasi suhu biasa hanya 18 μK. Pada beberapa titik, “titik dingin” menyimpang 140 μK lebih dingin dari suhu CMB rata-rata.


Sangat dinginnya wilayah ini membuat ilmuwan heran dan penasaran, mengapa bisa sangat dingin? Probabilitas untuk menemukan penyimpangan suhu dari hasil pengamatan di wilayah jagat raya itu setidaknya hanya sekecil 1,85% dalam simulasi Gaussian atau disebut juga sebagai Gaussian Random Field (GRF).


Dengan demikian tampaknya tidak mungkin, tapi tidak juga mustahil, bahwa titik dingin yang dihasilkan oleh mekanisme standar fluktuasi kuantum selama inflasi kosmologis, yang pada sebagian besar model inflasi menimbulkan statistik Gaussian.


GRF atau “bidang acak Gaussian” adalah bidang acak yang melibatkan “Gaussian probability density functions” (fungsi kepadatan probabilitas Gaussian) dari variabel. Penerapan pada kondisi awal kosmologi fisik yang dihasilkan oleh fluktuasi mekanika kuantum selama inflasi kosmik dianggap GRF dengan spektrum invarian yang hampir berskala.


Titik dingin seperti yang disarankan dalam referensi diatas, mungkin juga menjadi sinyal fluktuasi primordial non-Gaussian. Beberapa penulis dan peneliti masih mempertanyakan signifikansi statistik dari titik dingin ini.


Pada tahun 2013, CMB Cold Spot juga diamati oleh satelit Planck dengan hasil yang sama! Maka hal ini membuang adanya kemungkinan yang secara teknis atau adanya kesalahan yang mungkin disebabkan oleh kesalahan sistematis dari satelit WMAP. Jadi mengapa daerah itu sangat dingin diibanding semua wilayah di jagat raya? Masih merupakan misteri bagi ilmuwan dunia.



3. Fast Radio Bursts



Fast Radio Bursts



Dalam radio astronomi, ledakan radio cepat atau Fast Radio Burst (FRB) adalah fenomena astrofisika berenergi tinggi yang tidak diketahui asal-usulnya, yang wujudnya berupa pulsa radio transien (transient radio pulse) dan hanya berlangsung beberapa milidetik.


FRB pertama ditemukan oleh Duncan Lorimer dan muridnya David Narkovic pada tahun 2007 saat mereka melihat data survei debet pulsar, dan oleh karena itu sering disebut sebagai Lorimer Burst.


Ketika FRB terpolarisasi, ini menunjukkan bahwa mereka dipancarkan dari sumber yang terkandung di dalam medan magnet yang sangat kuat.


Banyak FRB sejak ditemukan, termasuk FRB yang berulang. Asal usul FRB masih belum jelas, proposal terhadap rentang asalnya mulai dari bintang neutron yang berputar cepat dan lubang hitam, hingga ke makhluk luar angkasa yang pintar atau extraterrestrial intelligence. (baca: Audio Terdeteksi: Lebih 150 Ledakan Energi Misterius Dari Angkasa dan Wow! Astronom Deteksi Ada Kejutan Sinyal Misterius dari Luar Angkasa!)



2. WOW! Signal



WOW! Signal



WOW! Signal atau “Sinyal Wow!” adalah isyarat radio yang dideteksi oleh Dr. Jerry R. Ehman pada tanggal 15 Agustus 1977, ketika bekerja dalam proyek SETI di teleskop radio Big Eardi Ohio State University.


Sinyal ini berpotensi berasal dari luar tata surya. Sinyal ini berlangsung hanya selama 72 detik, selanjutnya tidak dideteksi lagi. Sinyal Wow! segera menjadi pusat perhatian media. Sinyal ini berasal dari barat laut klaster globular M55 di konstelasi Sagitarius.


Beberapa upaya dilakukan oleh Ehman dan astronom lainnya untuk menyimpan dan mengidentifikasi sinyal. Diharapkan sinyal itu diterima tiga menit pada masing-masing tanduk umpan ujung teleskop, tapi hal itu tidak terjadi. Ehman tidak berhasil mencari sumber sinyal walau menggunakan radio teleskop Big Ear pada bulan-bulan setelah pendeteksian.


Dua belas tahun kemudian, pada tahun 1987 dan 1989, Robert H. Gray mencari sumber sinyal tersebut dengan menggunakan Array META di Oak Ridge Observatory, namun tidak mendeteksi sinyal itu juga.


Dalam pengetesan perangkat lunak pendeteksi sinyal bulan Juli 1995 yang akan digunakan dalam pencarian Project Argus yang akan datang, direktur eksekutif SETI, H. Paul Shuch melakukan beberapa observasi drift-scan dari Sinyal Wow! pada koordinat sinyal dengan teleskop radio sepanjang 12 meter di National Radio Astronomy Observatory di Green Bank, West Virginia, namun juga mencapai hasil yang nihil.


Pada tahun 1995 dan 1996, Gray kembali mencari sumber sinyal itu menggunakan Very Large Array, yang secara signifikan lebih sensitif daripada Big Ear.


Pada tahun 1999, Gray dan Simon Ellingsen kemudian mencari sumber dari peristiwa tersebut dengan menggunakan teleskop radio 26 meter di Mount Pleasant Radio Observatory di Universitas Tasmania. Sebanyak enam pengamatan selama 14 jam dilakukan pada posisi di sekitar sinyal itu berasal, tapi tidak ada seperti Sinyal Wow! yang terdeteksi dan juga mencapai hasil yang nihil. (baca: Wow! Planet Di Bintang HD164595 Pancarkan Sinyal Radio Misterius!)



1. Alien Megastructure



KIC 8462852 / Alien Megastructure



KIC 8462852 (juga Bintang Tabby atau Bintang WTF) adalah bintang deret utama tipe F yang terletak dalam konstelasi Cygnus sekitar 1.276,6 tahun cahaya (391,4 pc) dari Bumi. Fluktuasi cahaya yang tidak biasa dari bintang KIC 8462852 ini ditemukan oleh sekelompok ilmuwan sebagai bagian dari proyek Perburuan Planet.



Gambar ilustrasi bintang KIC 8462852 yang sejauh ini memiliki fluktuasi cahaya berubah-ubah dan berbeda dan diyakini adalah ulah alien yang membuat struktur sangat besar yang menghalangi sinarnya.



Dan pada September 2015 silam, para astronom dan ilmuwan ikut bergabung dengan proyek tersebut, kemudian mengumumkan pra-cetak dari makalah mengenai “arXiv” yang menjelaskan data dan interpretasi yang mungkin terjadi.


Beberapa hipotesis telah dikemukakan untuk menjelaskan perubahan besar yang tidak teratur pada bintang ini dalam tingkat kecemerlangannya.


Tingkat kecermelangan bintang ini diukur berdasarkan kurva cahayanya yang tidak biasa namun tetap tak dapat dijelaskan, dan hingga sampai saat ini belum ada yang bisa menjelaskan sepenuhnya, fenomena alomali dari semua aspek kurva cahayanya yang aneh.


Hipotesis paling terkemuka, berdasarkan kurangnya cahaya inframerah yang teramati, berpendapat ada sekelompok fragmen komet yang dingin dan berdebu pada orbit yang sangat eksentrik sebagai penyebab berfluktuasinya cahaya dari bintang ini. Hipotesis yang lain adalah bahwa sejumlah besar dari massa kecil dalam “formasi ketat” sedang mengorbit bintang tersebut.


Artinya ada sebuah objek atau beberapa objek, yang menghalangi sinar cahaya dari bintang itu hingga mengakibatkan fluktuasi yang tak wajar dan tak biasa dari seluruh bintang yang selama ini diteliti. Dan sebagian peneliti meyakini bahwa struktur besar yang menghalaginya adalah buatan makhluk dan bukan objek alami.(baca juga: Astronom Gempar: Di Sistim Bintang Ini Diduga Ada Alien!) (IndoCropCircles.com)


Pustaka:


 



Keindahan alam semesta di Gunung Bromo yang memperlihatkan Kutub Langit Selatan, bukti Bumi adalah buindar. Tampak “Kutub Langit Selatan” (berupa titik di langit) pada wilayah “Langit Selatan” (southern hemisphere) yang seakan dikelilingi oleh ratusan “Jejak Bintang” atau Star Trails di Gunung Bromo. Star trails southern hemisphere mount Bromo-Indonesia.-(pict: JusMedic)




Keindahan alam semesta yang memperlihatkan dua “Kutub Langit”, bukti Bumi adalah bundar. Tampak foto “Jejak Bintang” atau Star Trails yang difoto dekat Teide Observatory, Tenerife, yang memperlihatkan dua belahan langit, yaitu “Belahan Langit Utara” atau northern hemisphere berikut terlihat pula “Kutub Langit Utara” berupa titik di langit (kiri), dan tampak pula “Belahan Langit Selatan” atau southern hemisphere yang mana “Kutub Langit Selatan” tak tampak karena berada di bawah cakrawala (kanan). Dengan foto yang memperlihatkan dua belahan langit atau dua kutub langit ini saja dapat dipastikan bahwa bentuk Bumi adalah bulat. (pict by Juan Carlos Casado)





VIDEO:


10 Biggest Space Conspiracies Of All Time



Artikel Lainnya:


Gunung Timau NTT, Pusat Sains Antariksa Terbesar Di Asia Tenggara!


[AUDIO] Terdeteksi: Lebih 150 Ledakan Energi Misterius Dari Angkasa


NASA Memblok Objek Misterius, Bintang “Blue Star Kachina” Mendekati Bumi?


Astronot Bingung: Suara Seram Di “Sisi Jauh” Bulan Yang Masih Misterius Hingga Kini


Wow! Cahaya Misterius Terdeteksi di Pusat Galaksi Bimasakti


Dimana Bumi Berada? Inilah “Alamat” Terbaru Bumi di Alam Semesta!


Teori Radikal Tentang Waktu: Ada Alam Semesta Kembaran yang Berjalan Mundur


Teori Mengejutkan: Bukti Alam Semesta Lebih dari Satu


Ada Berapa Planet di Galaksi Bimasakti? 160 Milyar!


Ilmuwan: Ternyata, Ada Puluhan Milyar Planet Serupa Bumi di Jagad Raya


Di Galaksi Bimasakti Saja, Planet Mirip Bumi Berjumlah 17 Miliar!


Astronom Temukan Benda Langit Misterius Berekor Enam!


NASA Tangkap Sosok Spiral Misterius di Luar Angkasa


Supernova Misterius Terterang: Saksi Runtuhnya Mataram Kuno


Galaksi Bimasakti Terancam Ditabrak Awan Raksasa!


Sekelompok Ilmuwan Berhasil Menemukan Letak Terompet Malaikat Isrofil


Inilah Citra Foto Terjauh Jagad Raya oleh “Hubble”


Fakta-Fakta Menarik Seputar Astronomi


[Peretasan Terburuk] Gary McKinnon Peretas NASA Dan Militer Temukan Teknologi Alien


[Dunia Gaib Ada] “Partikel Tuhan”, Pintu Gerbang Sains Kenali “Alam Gaib”


Heboh! Ilmuwan Temukan Teleskop Bisa Lihat Anti-Materi, Alien Dan Hantu!



http://wp.me/p1jIGd-8iX


((( IndoCropCircles.com | fb.com/IndoCropCirclesOfficial )))






Source link


- Fajar Nurzaman - Blog Sang Pembelajar -
https://i2.wp.com/fajarnurzaman.net/wp-content/uploads/2018/02/1517887623_10-konspirasi-terbesar-terkait-alam-semesta.jpg?fit=800%2C768
- http://fajarnurzaman.net/mistery-konspirasi/10-konspirasi-terbesar-terkait-alam-semesta/

0 komentar:

Post a Comment