dakwatuna.com – Assalamualaikum wr wb. Bapak Dr. Muhammad Iqbal dan tim rumah konseling yang terhormat. Saya punya sedikit masalah keluarga. Saya punya ibu mertua, yang tinggal di luar kota. Setiap bulan suami saya mengiriminya uang. Walaupun sebetulnya beliau ada uang pensiun. Namun gaya hidupnya yang kebetulan mantan PNS, memang cukup hedonis.
Saat ini kami akan umrah, tentu saja suami saya mengajak beliau. Kalau tidak, tentu beliau marah, namun ternyata, beliau menolaknya. Dengan alasan sedang sakit. Tapi sebagai gantinya beliau minta dibangunkan rumah, padahal dana untuk itu belum cukup. Bagaimana baiknya pak, apakah kami tetap umrah atau bangunkan ibu mertua rumah.
Ibu N, Serang
Wa’alaikum salam wr wb
Ibu N yang baik, terima kasih pertanyaan yang ibu ajukan, saya memahami tentunya ibu merasa bingung, sedih dan kecewa dengan sikap ibu mertua yang ibu anggap meminta sesuatu yang lebih dan kurang memahami kondisi keuangan dari anaknya. Padahal ibu dan suami sudah berniat akan berangkat Umrah.
Bagi seorang ibu yang sudah membesarkan dan membiayai anaknya, adalah wajar bila ia meminta sesuatu ketika anaknya sukses, apalagi yang sifatnya kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan, dan sebagai anak sudah seharusnya juga memberikan materi untuk memenuhi kebutuhan hidup orang tuanya, bahkan seharusnya tidak perlu diminta dahulu baru memberi, sebelum diminta pun sebagai anak sudah seharusnya memberikan dan menyenangkan orang tua kita.
saya kira ini hanya soal komunikasi saja, ada baiknya juga ibu sebagai menantu mencoba komunikasi dan membangun hubungan lebih dekat dengan ibu mertua, perlakukan ibu mertua seperti orang tua kandung sendiri, seringlah memberi sesuatu (hadiah) tanpa harus diminta, sampaikan baik-baik kondisi keuangan keluarga, Insya Allah dia akan memahami. Jangan sekali-kali menanggap ibu mertua kita sebagai saingan ataupun mengganggu kebahagiaan rumah tangga ibu dan suami
Saran saya ada baiknya ibu dan suami berterus terang kepada ibu mertua, bahwa uang yang ada hanya untuk umrah dahulu, nanti kalau ada rezki, insya Allah rumah ibu akan diperbaiki secara bertahap. Insya Allah dengan saling mengasihi, menyayangi serta komunikasi yang terbuka dan suportif ibu mertua akan berubah sikap dan memahami kondisi anaknya.
Yakinlah kalau kita memperhatikan dan memberi kepada orang tua insya Allah rezki kita akan bertambah dan berlimpah, karena Ridha Allah adalah ridha orang tua. Wallahu a’lam (sb/dakwatuna.com)
—
Untuk pertanyaan dan konsultasi psikologi dapat kirimkan langsung melalui email: [email protected]
Redaktur: Samin Barkah
Beri Nilai:
- Fajar Nurzaman - Blog Sang Pembelajar -
https://i1.wp.com/fajarnurzaman.net/wp-content/uploads/2017/03/Mertua-Minta-Dibangunkan-Rumah-Apa-Yang-Harus-Saya-Lakukan.jpg?w=750
- http://fajarnurzaman.net/spiritualreligion/mertua-minta-dibangunkan-rumah-apa-yang-harus-saya-lakukan/
0 komentar:
Post a Comment