Catatan Pengembangan Diri, Ide, Informasi, Hobi, Ilmu, wisdom, Filosofi, idealism , Perjalanan Spiritual, dan Pemikiran .To Reach Highest Human Potentiality.
Corina Saebels adalah salah satu korban “penculikan misterius” yang paling terkenal pada masa kini. Ia telah menjadi korban penculikan sebanyak tiga kali dan ia yakin suatu saat kelak akan menimpanya dan terjadi lagi.
Uniknya, setiap ia diculik, terjadi “missing time” atau “kehilangan waktu”. Ia tak hanya sendiri, dalam beberapa kasus ada saksimata lainnya.
Misal pada Juli 1991, Corina Saebels dan lebih dari 15 orang saksimata lainnya, melihat yang ia yakini adalah pesawat ruang angkasa, melayang di atas rumahnya di Aldergrove, British Columbia, Kanada. Bahkan dalam kasus lain, saksimata sebanyak 200 orang!
Ketika menurut kerabat dekatnya bahwa Corina Saebels mengetahui bahwa dia telah menghilang selama lebih dari 45 menit, hal itu membuatnya bertanya, apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
Berikut ini adalah fenomena atau kejadian yang sangat menakjubkan sekaligus membingungkan lainnya, yang dialami oleh wanita bernama Corina Saebels, seorang saksi dari Unidentified Aerial Phenomenon (UAP) atau Fenomena Di Udara Yang Tidak Dikenal, yang kadang disebut UFO atau Unidentified Flying Object, atau Objek Terbang Tak Dikenal.
Corina mengalami fenomena yang disebut sebagai kasus “waktu yang hilang” (missing time) atau bisa jadi sebagai “penculikan” (abduction). Namun kita tidak punya hak untuk mendiskreditkan laporan-laporan ini dari para saksimata, karena tidak sesuai dengan persepsi atau teori tentang apa yang diwakili oleh fenomena tersebut.
Corina Saebels (credit: Discovery UK)
Masalah lain yang dimiliki sebagian masyarakat adalah “The UFO Believers” atau yang percaya UFO yang terjebak karena selalu berkaitan pada makhluk luar angkasa atau alien dari ruang angkasa.
Kita harus berpikir di luar kotak ketika tertarik pada Fenomena Di Udara Yang Tidak Dikenal atau Unidentified Aerial Phenomenon ini.
Banyak peneliti yakin misteri ini harus dipelajari jauh lebih mendalam, karena masih benar-benar di luar pemahaman manusia, setidaknya pada tahap evolusi manusia.
Kemudian dalam video di bawah artikel ini Anda mendapati “Noisy Negativist’s” (kutipan Dr. Stanton Friedman), yang mengklaim penjelasannya tentang green meteor atau meteor hijau yang dilihat para saksimata, dan bukannya pendekatan secara ilmiah yang tidak menghakimi, tentang fenomena yang telah diamati dan dialami oleh para saksimata, yang banyaknya lebih dari 15 orang!
Terjadi getaran aneh
Fenomena misterius itu terjadi pada Rabu 17 Juli 1991 malam, Corina Saebels, seorang ibu yang memiliki seorang orang anak perempuan, melihat bersama teman lelakinya, sebuah benda terbang yang tidak dapat diidentifikasi, melayang di atas rumahnya di Aldergrove, British Columbia, Kanada, yang berada sekitar 20 km tenggara Vancouver.
Kala itu ia bersama teman lelakinya sedang membicarakan rencana menikah sambil menikmati minuman ringan di teras rumahnya pada Rabu malam hari tanggal 17 Juli 1991 di musim panas yang cerah.
Pemukiman yang ditempatinya kala itu tak banyak lampu, hingga dengan mudahnya terlihat ratusan bintang di langit, sangat indahnya.
Tak lama menikmati indahnya malam itu saat berdua, kemudian mereka merasakan getaran, cangkir minuman yang diletakkan di meja teras juga ikut bergetar, bahkan bola sepak milik anaknya yang ada di teras juga bergerak menggelinding karena efek dari getaran misterius tersebut.
Keduanya merasa aneh karena timbulnya getaran itu, lalu mereka saling bertatapan mata dan bertanya, apakah merasakan getaran itu, dan keduanya mengakui adanya keanehan fenomena yang sedang terjadi ini.
Foto rekonstruksi yang diperankan artis. Corina Saebels bersama teman lelakinya sedang berbincang berdua di teras rumahnya. (credit: Discovery UK)
Kemudian keduanya melihat sekeliling, tak ada apa pun yang mencurigakan. Sangat aneh. Lalu, Corina menengadah ke atas, ia melihat sebuah objek besar berwarna hitam, melayang di udara, di atas rumahnya. Teman lelakinya pun juga menengadah sambil berucap, “Wow! What is that?”
Objek itu tak mengeluarkan cahaya, hitam pekat, tak bersuara dan sangat besar, hingga bintang-bintang di langit terhalang oleh objek terbang itu. Sontak ia dan teman lelakinya takjub, mereka langsung berdiri, terpaku dan seakan tak percaya dengan apa yang sedang mereka lihat.
Mereka merasa aneh sekaligus takut. Teman lelakinya berucap, ‘That’s crazy!” dan menganggap bahwa objek misterius ini mungkin berbahaya. Kemudian ia menganjurkan untuk masuk ke rumah.
Teman lelaki Corina langsung masuk ke dalam rumah, namun karena Corina masih merasa takjub, maka rasa penasaran itulah yang membuat Corina tak masuk ke dalam rumah mengikuti teman lelakinya.
Ia masih berdiri terpaku sendirian, dengan tatapan menengadah ke atas, melihat ke objek besar hitam misterius yang tak dikenal itu, yang masih melayang diam di atas rumahnya.
Foto rekonstruksi yang diperankan artis. Corina Saebels dan teman lelakinya menengadah ke atas, takjub dengan apa yang mereka lihat. Sebuah objek yang sangat besar dan berwarna gelap melayang diam di atas mereka. (credit: Discovery UK)
Waktu yang hilang
Menurut Corina, ia menatap objek misterius yang melayang itu terus-menerus dengan rasa heran dan penuh tanda tanya. Setelah kira-kira 2 sampai 3 menit, objek besar itu melesat dari atas rumah, meninggalkannya seorang diri yang masih berdiri terpaku di teras rumahnya.
Tak lama kemudian, teman lelakinya keluar dari rumah dan menanyakan kepada Corina, kemana saja sedari tadi. Corina merasa aneh, karena ia tak kemana-mana. Ia hanya berdiri saja di teras rumahnya itu sambil menatap objek misterius tersebut.
Teman lelakinya juga merasa aneh, bahwa ia bersama kedua anak Corina mencarinya di sekeliling rumah, selama sekitar 45 menit! Corina kaget, dan ia meyakini bahwa ia hanya mengalami waktu berdiri di teras hanya sekitar kira-kira 2 sampai 3 menit saja!
Kejadian itu membuat teman lelakinya merasa malu kepada kerabat dan lingkungan sosialnya, karena ia takut dikira “gila” maka ia memutus hubungannya dengan Corina, walau ia tak bersalah karena menyatakan apa yang ia anggap benar.
Hingga kini temannya itu tak pernah lagi mengontak Corina. Oleh karenanya nama teman lelakinya itu tak mau disebutkan oleh Corina karena takut akan menggangu privasinya.
Foto rekonstruksi. Beginilah kira-kira ilustrasi dari bentuk objek melayang tak dikenal yang dilihat Corina Saebels. Bentuknya seperti bumerang (segitiga sama kaki), tak bercahaya, tak bersuara, berwarna gelap dan sangat besar. Menurut Corina Saebels, kira-kira seukuran lapangan bola atau bahkan lebih besar lagi. (credit: Discovery UK)
Melaporkan kejadian
Ketika Corina mengetahui dari temannya bahwa dia menghilang selama lebih dari 45 menit, waktu yang lama dan tidak bisa dia mengerti. Maka dia melaporkan fenomena penampakan objek terbang tak dikenal itu kepada Komunitas UFO BC (UFO British Columbia) di Kanada.
Corina diterima oleh UFO investigator dari UFO BC bernama Martin Jasek yang juga seorang insinyur. Namun dari informasi yang diberi oleh Martin, Corina malah menemukan hal di luar dugaannya.
Martin Jasek , investigator UFO BC yang menerima laporan dari Corina Saebels. (credit: Discovery UK)
Ternyata ada beberapa orang saksimata lainnya, juga melaporkan telah menyaksikan UFO atau yang dipercayai sebagai pesawat antariksa atau antar bintang serupa, yang diterima oleh UFO BC, demikian pernyataan dari Martin Jasek.
Namun yang jelas, menurut para saksimata, diyakini bukan dari peradaban dan teknologi manusia.
Dan dari laporan-laporan yang diterima dari para saksimata itu, bentuk objek mirip bumerang atau ada juga yang menyatakan berbentuk segitiga sama kaki. Penampakan terjadi sekitar pukul 10 malam.
Lalu, hanya dalam beberapa hari, UFO BC dan komunitas pemerhati UAP dan UFO mendata saksimata penampakan itu dengan lebih dalam. Menakjubkan menurut Corina, ternyata ada lebih dari 15 orang telah melihat objek besar misterius tak berlampu yang melayang tersebut!
Corina menggambarkan, bahwa objek misterius itu berbentuk seperti bumerang, warna hitam pekat, tak berlampu hingga menghalangi penampakan bintang-bintang dan ukurannya sangat besar, kira-kira seukuran lapangan sepak bola.
Video rekonstruksi yang diperankan artis. Corina Saebels dan teman lelakinya menengadah ke atas, lalu berdiri takjub dengan apa yang mereka lihat. Sebuah objek misterius yang sangat besar dan berwarna gelap melayang diam di atas mereka. (credit: Discovery UK)
Pernah “Hilang Waktu” juga di masa kecil
Kejadian misterius yang dialami Corina dengan teman lelakinya di teras rumah bukanlah yang pertama kali ia alami. Pada masa kecil di bulan Oktober tahun 1969, ia juga pernah mengalami missing time atau mengalami “hilang waktu” dikala bermain dengan teman-temannya.
Corina menceritakan bahwa saat kecil ia bermain petak umpat bersama teman-temannya pada malam hari di tepi hutan kota di dekat pemukimannya. Saat giliran berjaga, ia merasa hutan menjadi sangat sepi, dan ia terus mencari teman-temannya, namun tak satu pun terlihat olehnya.
Video rekonstruksi yang diperankan artis. Corina Saebels ketika masih anak-anak, pernah di kejar “sinar terang” berwarna kuning ketika bermain bersama teman-temannya di hutan kota dan mengalami “missing time”. (credit: Discovery UK)
Tiba-tiba ia melihat cahaya terang berwarna kuning di atas dirinya. Ia merasa takut dan berlari, namun cahaya itu mengikuti dan mengejarnya.
Hingga akhirnya ia berhenti dan menengadah ke atas melihat ke cahaya itu. Corina yakin saat inilah ia seakan “diculik” dan mulai kehilangan waktu.
Setelah itu, ia terus berlari menuju ke rumahnya, dan melihat seluruh keluarganya sedang berada di luar rumah, dan orang tuanya sedang menangis.
Ternyata, keluarga dan semua kerabatnya menganggap ia telah hilang dan sangat khawatir karena telah mencarinya sekian lama. Semua teman-temannya yang tadi ikut bermain dengannya, berikut orang tua mereka, juga ada di tempat itu.
Ia diberitahu telah dianggap hilang selama berjam-jam, padahal Corina merasa jarak waktu antara ia dan teman-temannya hanya beberapa menit saja. Hingga kini, ia tak bisa mengerti, bagaimana semua kejadian itu bisa terjadi dan sedemikian anehnya.
Gambar rekonstruksi yang diperankan artis. Corina Saebels saat kecil, ketika bermain dengan teman-temannya di hutan. Lalu berlari karena dikejar cahaya kuning diatasnya, kemudian ia berhenti dan menengadah ke atas, saat itulah ia merasakan “missing time”. (credit: Discovery UK)
Rumahnya dimasuki makhluk Extraterrestrial
Kembali kepada “penculikan” di tahun 1991, sekitar satu minggu setelah fenomena “hilang waktu” di teras rumah, Corina kembali dikejutkan dengan munculnya makhluk yang ia yakini adalah makhluk luar angkasa atau extraterrestrial.
Suatu malam, ia terbangun dan melihat melalui cahaya yang masuk dari bawah pintu, sebuah bayangan yang melintas di depan pintu kamarnya. Ia pun bangun dan membuka pintu kamar.
Saat mengintip ke arah kamar tamu, ia melihat sesosok makhluk extraterrestrial sedang berada di dalam rumahnya, berperawakan kurus, berwarna putih abu-abu, kepala dan mata yang besar, hidung kecil dan pesek, bermulut kecil, dengan tinggi hanya sekitar 3 kaki (hampir 1 meter).
Nalurinya timbul, walau belum pernah melihat, tapi ingatan atau memori bawah sadarnya yakin bahwa ia pernah melihat makhluk persis seperti itu, entah di mana. Namun ia yakin bahwa extraterrestrial itulah yang pernah menculiknya, dan mungkin, memori itu muncul ketika ia berada di bawah pengaruh mirip hipnotis yang membuatnya tak sadarkan diri, ketika “diculik”.
Corina melihat makhluk itu bisa menghilang dan timbul lagi, mirip teknologi cloaking. Makhluk itu berjalan menuju pintu depan rumah lalu menghilang. Ia pun mengejarnya dan membuka pintu teras, namun makhluk itu sudah menghilang.
Kemudian ia segera berlari menuju ke kamar anaknya, dan ia bersyukur anaknya masih terlelap tidur. Agar aman, ia pun akhirnya menemani anaknya tidur hingga pagi hari.
Video rekonstruksi yang diperankan artis. Corina Saebels melihat makhluk extraterrestrial di dalam rumahnya, beberapa minggu setelah insiden “missing time” di teras rumahnya. (credit: Discovery UK)
Meninggalkan tanda fisik yang aneh dan misterius
Corina juga baru mengetahui bahwa pada dirinya, ternyata telah terdapat “tanda-tanda” atau “bekas luka aneh” yang sebelumnya tidak ada. Misalnya, pada kakinya terdapat “bekas luka” misterius berupa bulatan atau titik kecil.
Ia pun pergi ke dokter dan memutuskan untuk scanning semua badannya. Ternyata tak itu saja, setelah melakukan CT Scan, hal aneh juga terdapat di lututnya, terutama di bagian dalam, yang juga terdapat tanda atau benda aneh. Di kepala Corina, juga terdapat objek kecil yang aneh.
Corina bertanya kepada dokter tentang hal itu, namun ia kecewa karena dokter tak merinci secara spesifik kenapa ada “tanda-tanda” atau “luka-luka” misterius itu, yang sebelumnya tidak ada pada dirinya.
Bagaimana objek atau tanda-tanda misterius tersebut bisa berada di sana, bagaimana masuknya, bagaimana semua itu bisa terjadi, dokter tak bisa memberikan jawaban yang memuaskan bagi dirinya.
Salah satu tanda fisik yaitu “bekas luka” berupa bulatan atau titik di kaki Corina Saebels yang masih misterius dan belum bisa dijelaskan setelah mengalami “missing time” atau “hilangnya waktu”. (credit: Discovery UK)
Anaknya mulai didatangi makhluk Extraterrestrial
Tak hanya itu, Corina menghadapi tantangan terbesar lain dalam hidupnya ketika putrinya ternyata melapor bahwa ia juga melihat alien di kamarnya. Hal ini ia ketahui ketika ia memasuki kamar anak perempuannya yang sedang sibuk menggambar.
Corina melihat apa yang digambarkan oleh anaknya pada beberapa carik kertas. Ia pun terperanjat dengan apa yang digambar anaknya, sosok extraterrestrial yang persis sama seperti yang ia lihat!
Corina bertanya, “Gambar apa itu?”, dan anaknya menjawab, “Oh, ini gambar hantu putih”, yang ia sebut sebagai “the white ghost“. Anaknya berucap bahwa makhluk itu terkadang mendatanginya. Tak itu saja, anaknya juga berucap bahwa ia sedikit takut, tapi makhluk itu tak pernah menyakitinya.
Dan gambar extraterrestrial kedua hampir sama persis dengan yang pertama, namun di mukanya terdapat garis-garis guratan.
Corina kembali bertanya, “Kalau yang ini gambar apa?” dan anaknya menjawab, “Yang ini gambar sang dokter”, yang ia sebut sebagai “the doctor“. Kali ini Corina sangat kaget.
Bagaimana bisa anaknya dapat menggambar dengan sangat detail dan mirip dengan apa yang ia pernah alami! Ketika terjadi “missing time”, Corina memang tak sadar sepenuhnya, namun ia masih dapat mengingat dan melihat.
Video rekonstruksi yang diperankan artis. Anak perempuan dari Corina Saebels menggambar alien yang mendatangi kamarnya. (credit: Discovery UK)
Kejadian yang bukan halusinasi atau mimpi
Ia mengira semua yang ia alami itu hanya seperti halusinasi, khayalan atau mimpi, namun dengan gambar yang telah dibuat anaknya, dan sama persis, ternyata tidak, semua adalah kejadian nyata!
Corina paling tidak suka dengan gambar yang disebut anaknya sebagai “sang dokter”, karena ketika ia “diculik”, ia memang melihat “sang dokter” yang memiliki fisik kurus dengan garis-garis guratan di keningnya ini, sama persis seperti yang telah digambar oleh anaknya! Memorinya yang berada dan terdapat di alam bawah sadar, seketika muncul.
Gambar rekonstruksi. Sosok alien “The Doctor” dengan raut muka berkerut dan terdapat garis-garis guratan. (credit: Discovery UK)
Corina menceritakan, saat “diculik” ia berada di atas mirip meja operasi, yang berada di suatu ruangan besar.
Beberapa kali “sang dokter” mendekatinya. Dari sinilah Corina ingat bagaimana rupa “sang dokter”.
Dari situ juga memorinya kembali teringat. Di ruangan itu ia juga melihat tabung-tabung besar yang berisi cairan yang di dalamnya terdapat embrio.
Tapi Corina tak tahu pasti, embrio apa itu. Ia hanya menduga bahwa itu sepertinya embrio-embrio hybrid atau campuran antara manusia dengan extraterrestrial.
Memiliki masalah kehamilan misterius secara turun-temurun
Dalam kesaksiannya pada video (di bawah artikel ini), Corina menceritakan, bahwa ia memiliki “masalah kewanitaan” yaitu masalah kandungan yang misterius. Ia memiliki masalah ketika sedang hamil atau mengandung, dalam beberapa minggu embrionya hilang begitu saja, tak berbekas.
Hal ini tak hanya dialaminya, namun ibu kandungnya pun pernah menceritakan kepadanya, ketika sedang hamil atau mengandung, dalam beberapa minggu embrio dalam rahim ibunya juga terkadang hilang tak berbekas. Hal ini menjadi aneh bagi ahli medis dan juga bagi Corina. Dalam video, ketika ia mengutarakan hal itu, tampak ia sedih dan tak bisa menahan emosinya.
Menurut medis, ketika terjadi kehamilan dalam beberapa minggu, dan jika terjadi keguguran pun, maka embrio tak mungkin hilang begitu saja, melainkan masih berbentuk dan hasrus dikeluarkan, dan bukannya hilang tak berbekas. Corina berpendapat, bisa jadi hal misteruis ini sudah terjadi dalam beberapa generasi sebelum ibunya.
Dr. David M. Jacobs, seorang peneliti fenomena “penculikan alien” selama lebih dari 25 tahun yang juga seorang profesor dalam ilmu sejarah dari Universitas Temple. (credit: Discovery UK)
Menurut Dr. David M. Jacobs, seorang peneliti fenomena “penculikan alien” selama lebih dari 25 tahun, memang nyaris dalam semua kasus ini, penculikan terjadi secara turun-temurun.
Dan mereka memiliki tanda-tanda yang sama. Misalnya adanya tanda seperti luka pada fisik, saat diculik berada di atas meja operasi, melihat beberapa makhluk sedang menelitinya.
Dan disekelilingnya, tampak oleh korban penculikan terdapat tabung-tabung berisi embrio-embrio misterius dan alat-alat lainnya.
“Semua sama persis, padahal mereka tak pernah saling bertemu apalagi saling mengenal,” ujar Dr. David M. Jacobs peneliti fenomena “penculikan alien” yang juga seorang profesor dalam ilmu sejarah dari Universitas Temple.
Pindah rumah
Insiden ini memicu ingatan masa kecil Corina yang masih menghantui, dan memicu serangkaian kilas balik masa kecil yang mengekspos Corina kepada alien yang mengejarnya ketika di hutan, dan kini khawatir dengan keluarganya.
Dengan penuh emosi, ia ingin hal ini berhenti. Selesai sampai disini. Hidup tak tenang, selalu dihantui, sangat menakutkan dan tak dapat hidup normal. Kini ia berusaha untuk melundungi dan menyelamatkan anak-anaknya dari peristiwa yang menurutnya, menakutkan.
Akhirnya, Corina memindahkan keluarganya dari Aldergrove, British Columbia, Kanada, ke tempat yang (saat itu) masih dirahasiakan. Hal itu berguna untuk melindungi privasinya, terutama melindungi putrinya. Tetapi dapat berapa lama dia bisa bersembunyi?
Setelah Corina dan keluarganya pindah ke tempat yang baru, bernama Kelowna, yang masih berada di wilayah British Columbia, Kanada, ia merasa lebih tenang dan nyaman. Dalam beberapa tahun di tempatnya yang baru, tak terjadi hal-hal yang menakutkannya seperti masa lalu.
Selalu dipantau, “hilang waktu” ketiga kalinya!
Pada hari Minggu malam, ditempat tinggalnya yang baru, tanggal 27 Juli 2003, di malam hari Corina dengan temannya yang juga seorang wanita, mereka berdua sedang berkendara dengan mobil di jalan antar kota yang gelap dan sunyi. Malam itu langit sangat cerah, bintang bertaburan sangat indahnya.
Mereka kemudian punya ide, ingin melakukan stargazing atau mengamati bintang-bintang di langit. Dengan bermodal senter dan sebuah teropong atau binakular, mereka pun menepi di sebuah padang pasir yang berbatu.
Saat meneropong ke arah langit, terlihat ada tiga titik hijau yang saling mendekat, membentuk segitiga. Mereka terheran, benda langit apakah itu? Apakah bintang? Mengapa bisa bergerak, dan membentuk segitiga? Corina saat itu sedang memegang senter. Lalu ia mendengar suara dari semak-semak. Senter di arahkan ke semak yang bergerak-gerak.
Ia menyangka suara dari semak-semak itu hanyalah akibat binatang liar. Namun terlihat titik sinar bagai sepasang mata-mata yang menyala bersinar, dan terlihat ada beberapa pasang. Ia mulai curiga setelah senter diarahkan lebih ke atas semak, ternyata sosok extraterrestrial yang mirip seperti yang dulu ia lihat!
Corina pun panik, temannya juga melihat hal yang sama dan ikut panik. Mereka berdua berteriak dan lari ke arah mobil. Corina saat itu merasakan gerakan larinya ke arah mobil sangat berat dan lambat. Ketika sudah berhasil masuk ke dalam mobil, beberapa makhluk alien berada di atas kap depan mobil.
Video rekonstruksi yang diperankan artis. Setelah pindah rumah di lingkungannya yang baru, Corina Saebels dan temannya mengalami “missing time” ketiga kalinya pada tahun 2003 silam. (credit: Discovery UK)
Begitu paniknya berdua, hingga sangat susah untuk men-start mesin mobil mereka. Akhirnya mesin mobil berhasil menyala dan mereka putar arah untuk kembali lagi ke arah kota, ke arah rumah mereka.
Saat itu pun, sinar dari atas berwarna hijau-kekuningan yang misterius, mengejar mobil mereka dari arah belakang. Ia dan temannya masih panik dan tancap gas. Hingga akhirnya sinar itu menjauh dan hilang. Mereka sedikit lega, hingga Corina melihat jam digital di dashboard mobil, yang membuatnya terkejut!
Mereka telah kehilangan waktu atau “missing link” selama kira-kira satu jam! Corina menanyakan ke temannya, jam berapa sekarang, dan memang benar, ternyata mereka berdua telah mengalami missing time sekitar satu jam lamanya!
Corina masih panik karena teringat anaknya yang berada di rumah, mereka memacu mobil ke rumahnya dan bersyukur masih mendapati anaknya yang sedang lelap tertidur di kamarnya.
Video rekonstruksi yang diperankan artis. Corina Saebels dan temannya lari ke dalam mobil, mereka tambah panik ketika alien menghadang mereka di depan mobil yang tak mau di-starter. (credit: Discovery UK)
Melaporkan kejadian dan efek samping
Peristiwa ini pun ia laporkan ke UFO BC, komunitas yang sama yang dulu ia pernah laporkan. Menurut Brian Vike, investigator dari UFO BC, gilanya, peristiwa kali ini pada tanggal 27 Juli 2003, ternyata juga memiliki saksimata berdasarkan laporan yang masuk dan tak berhenti menelepon, berjumlah lebih dari 200 orang!
Dari rata-rata laporan yang masuk, peristiwa ini terjadi sekitar kurang lebih pukul 12 tengah malam. Detail penmpakan adalah: objek berbentuk bulat cakram, bercahaya warna hijau, melayang acak (dari laporan variatif: melayang horisontal / vertikal / berbelok 90 derajat atau melesat) dan tak bersuara.
Seukuran lapangan yang sangat besar / city block / hingga memenuhi pandangan ke langit. Dari instansi radar: tak ada aktifitas pesawat atau sejenisnya di area tersebut atau di sekitar tempat terjadinya penampakan.
Keesokan paginya, Corina merasakan pusing pada kepalanya. Temannya yang juga terlibat dalam fenomena semalam, dan menginap di rumahnya, juga merasakan pusing di bagian kepala. Tak lama kemudian temannya mengeluarkan darah dari hidungnya (mimisan).
Temannya juga merasakan sakit di punggung bagian belakang. Setelah dilihat, tampak adanya luka seperti terkena panas atau raiasi yang berbentuk bulat dengan diameter sekitar 2-5 cm.
Anak Corina yang semalam terlihat sedang tidur, pagi itu tak hanya merasakan pusing, tapi juga mengeluarkan darh dari hidungnya, bahkan sampai muntah-muntah.
Foto rekonstruksi yang diperankan artis. Tampak bekas luka fisik di punggung bagian belakang teman Corina Saebels yang seperti terpapar radiasi setelah peristiwa “missing time”. (credit: Discovery UK)
Bukan untuk supaya orang percaya
Corina menyatakan bahwa kejadian demi kejadian secara timeline tersebut diutarakan olehnya bukan untuk membuat orang percaya terhadap peristiwa-peristiwa yang masih diberbalut misteri yang selama ini ia alami.
Namun paling tidak, Corina menyatakan, ia masih dapat tegar dan bertahan. Dan jika hal itu dialami oleh orang lain, mungkin orang itu tak dapat tegar atau bertahan, seperti dirinya.
Hingga kini, Corina pun tak tahu mengapa “mereka” tertarik padanya, dan ia yakin bahwa, “Suatu saat mereka akan kembali, dan selalu akan kembali,” ungkap Corina Saebels dengan penuh emosi dan tak tahu harus berbuat apa.
Corina yakin, jika peristiwa mengerikan seperti itu akan terjadi lagi padanya, namun paling tidak “mereka” tak akan membunuhnya, mereka selalu mengembalikan dirinya kepada keluarganya, seperti kenyataan selama ini, yang telah terjadi beberapa kali.
Dan Corina yakin bahwa “mereka” pasti akan melindungi dirinya dan keluarganya, mirip seperti kakek nenek atau orang tua kepada anak-anak atau cucu-cucunya, agar selalu selamat dan dapat bertahan hidupnya.
Pengalaman yang menarik banyak pihak
Corina Saebels (tumblr.com)
Fenomena misterius itu menarik beberapa instansi swasta, komunitas, hingga pemerintah, badan intelijen dan militer.
Ia pernah dimintai keterangan oleh beberapa komunitas, mengisi program di televisi dan radio, hingga badan-badan pemerintahan untuk dilakukan penelitian sampai ia di tes kejiwaan dan juga di tes dengan detektor kebohongan. Hasilnya: Wow, ternyata Corina Saebels tidak gila, dan ia tidak berbohong!
Fenomena “alien abduction” atau penculikan alien di seluruh dunia sudah tercatat ribuan, namun memang sebagian besar bohong, hanya halusinasi, hingga sosok korban yang hanya juara mengarang cerita. Namun walau jumlahnya kecil, tak lebih dari 5% adalah nyata, dan masih misterius hingga kini.
Sedangkan fenomena “missing time” atau “hilangnya waktu” yang dialami Corina, jika hal ini benar, maka apa yang diyakini Albert Einstein tentang Relativitas Waktu, bisa jadi benar, dimana waktu adalah relatif, alias tak selalu sama di tempat yang berbeda.
Hingga kini, salah satu insiden yang paling menakjubkan dalam Ufology dan belum dapat dimengerti secara saintifik dan melibatkan banyak saksimata ini, masih misterius, tak banyak dipublikasikan, karena akan membuat masyarakat dunia heboh!
Namun dibalik fenomena yang masih tak terjelaskan ini, pasti ada yang skeptis, menganggapnya dengan opininya sendiri. karena mungkin tak mengalaminya. Terserah kepada Anda percaya atau tidak, itu syah-syah saja.
Dokumen mengenai laporan dari salah-satu saksi-mata terkait fenomena penampakan UFO pada Rabu 17 Juli 1991 di Aldergrove, British Columbia, Kanada, yang bertepatan dengan “penculikan” terhadap Corina Saebels. (credit: Discovery UK / UFO BC)
Peluang terjadi kanker telah naik hingga 3-4 kali lipat lebih banyak, ketika seseorang tinggal dekat BTS tower atau GSM tower, saat memakai 3G atau 4G. Sementara BTS tower 5G akan lebih tersebar dimana-mana dan sangat dekat jaraknya dengan pemukiman warga dibanding saat memakai 3G atau 4G .
Pada Maret 2018 lalu, sebanyak 237 ilmuwan telah menandatangani banding ke PBB dan meminta untuk mengambil risiko yang ditimboulkan oleh radiasi elektromagnetik yang lebih serius!
Semakin maju teknologi, semakin manusia dapat dipantau, bahkan diatur. Misal saja “smart power” (listrik pintar) yang dapat mengetahui dan memantau aktifitas Anda di rumah, alat elektronik apa yang telah atau sedang Anda gunakan, waktyu penggunaan, berapa jumlah waat yang terpakai dan lainnya.
Misalnya juga teknologi “smart TV” (TV pintar) yang oleh pihak-pihak jahat, bisa diretas untuk dapat tetap mendengar, melihat dan memata-matai aktifitas Anda, walau TV sudah dimatikan.
Atau “smart car” (mobil pintar) yang berbasis komputer dan GPS yang juga dapat diretas hingga bisa mengetahui posisi mobil Anda, mengontrol kemudi bahkan hingga rem mobil Anda dari jauh.
5G logo
Dan kini, teknologi telekomunikasi selular dunia menggadang-gadang hadirnya teknologi jaringan telepon seluler atau “mobile phone generations” bernama 5G pada semua operator, yang pada masa lalu kita telah merasakan generasi telpon selular sebelumnya, yaitu 1G, 2G, 3G dan 4G.
Kehebatan teknologi 5G adalah, internet akan menjadi lebih cepat hingga 1000 kali lipat lebih cepat dibanding 4G.Teknologi 5G memiliki frequensi yang sangat tinggi 24-90 Ghz bahkan lebih, padahal sebelumnya 4G hanya 1-3 Ghz.
Istilah “5G” atau Fifth Generation (generasi kelima) adalah fase berikutnya dari standar telekomunikasi seluler melebihi standar 4G. Teknologi generasi kelima ini diliris untuk sistem operasi seluler mulai 2019 – 2020.
5G Menggunakan Gelombang MMW
Pemancar-pemancar berbahaya ini ada di setiap tiang lampu, tiang listrik, rumah dan wilayah bisnis di seluruh lingkungan, desa dan kota.
Teknologi 5G menggunakan gelombang milimeter (millimeter waves/ MMWs) yang memiliki panjang gelombang seukuran milimeter atau bahkan kurang dari 1 milimeter.
MMW termasuk dalam gelombang radio jenis Tremendously High Frequency (Frekuensi sangat teramat tinggi) atau disebut juga dengan singkatan T-rays, T-waves, T-light, T-lux atau THz yang mana gelombang ini memiliki pancaran radiasi.
Oleh karenanya, gelombang ini juga disebut sebagai gelombang Terahertz Radiation atau Submillimeter Radiation, atau Terahertz Waves.
MMW memiliki kelemahan, yaitu tidak terpancar atau berjalan dengan baik melalui bangunan dan cenderung diserap oleh hujan dan tanaman.
Oleh karenanya sinyalnya akan terganggu. Selain itu, gelombang frekuensi tinggi seperti MMW juga memiliki panjang gelombang jauh lebih pendek yang tidak dapat melakukan perjalanan jauh.
Untuk mengatasi masalah ini 5G akan menggunakan stasiun-stasiun pemancar penguat (repeater) yang fisiknya lebih ringkas dan kecil, namun sangat kuat (dan teknologi beamforming) yang akan memancarkan komunikasi paket data pada jalur yang harus tanpa gangguan, dan pastinya akan berada dekat dengan rumah dan lingkungan kita.
Pemancar-pemancar dengan kekuatan besar layaknya microwave dan berbahaya ini bisa jadi akan ada di setiap tiang lampu, tiang listrik, rumah dan wilayah bisnis di seluruh lingkungan, desa dan kota.
5G Bisa Memiliki Kecepatan Lebih dari 800 Gbps
Dalam teknologi 5G, data akan dikirimkan melalui gelombang radio. Gelombang radio akan terbagi menjadi frekuensi-frekuensi yang berbeda. Setiap frekuensi disiapkan untuk tipe komunikasi yang berbeda, seperti aeronautical dan sinyal navigasi maritim, siaran televisi, dan mobile data.
Beberapa konsep yang menjadi tujuan utama dari teknologi 5G, yaitu:
Kecepatan data yang lebih signifakan dari 4G.
Transfer data dari satu telepon ke telepon lain dengan kecepatan satu milidetik.
Dapat terkoneksi dengan alat seperti telepon, mobil, dan peralatan rumah tangga.
Dalam sebuah demonstrasi 5G yang dilakukan perusahaan Ericsson menggunakan interface radio dan teknologi Multiple-Input Multiple-Output (MIMO), teknologi 5G menghasilkan hasil kecepatan hingga 5 Gbps pada jaringan frekuensi 15 GHz.
Maka nantinya, teknologi 5G diprediksi memiliki kecepatan sekitar 800 Gbps, atau seratus kali lebih cepat dari kecepatan generasi sebelumnya. Dengan kecapatan seperti itu, teknologi 5G bisa memungkinkan untuk mengunduh 33 film High Definition (HD) hanya dalam beberapa detik! Atau memungkinkan para pengguna mengunduh setara tiga episode televisi dalam sedetik!
Kecepatan downlink 5G menurut generasi secara teknis. (pict: qarva)
Gelombang frekuensi 5G berdampak buruk pada manusia
Ribuan studi menghubungkan paparan radiasi frekuensi radio nirkabel tingkat rendah ke daftar panjang efek biologis yang merugikan, termasuk:
Pemutusan untai DNA tunggal dan ganda.
Kerusakan oksidatif (oxidative damage).
Gangguan metabolisme sel.
Peningkatan halangan serapan darah ke otak.
Pengurangan melatonin.
Gangguan metabolisme glukosa ke otak.
Pembangkitan penekanan terhadap protein.
Fotomikrograf bagian wilayah CA3 hippocampal otak tikus, dari kontrol dan radiasi radio-frequency electromagnetic radiation / RF-EMR yang terpapar dari tikus diwarnai dengan hematoxylin dan eosin. A: Kontrol hewan; Terlihat deretan sel saraf normal di bagian pita sel piramidal wilayah hippocampus CA3. B: Terlihat otak tikus terkena RF-EMR dari ponsel; di antara sel-sel saraf normal, tampak warna gelap (sangat ternoda) dan menyusut.
Jangan lupa juga bahwa pada tahun 2011 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan radiasi frekuensi radio sebagai kemungkinan karsinogen 2B.
Baru-baru ini Program Toksikologi Nasional (National Toxicology Program) di AS senilai $ 25 juta menyimpulkan bahwa radiasi frekuensi radio dari jenis yang saat ini digunakan oleh telepon seluler dapat menyebabkan kanker!
Tapi di mana 5G cocok dengan semua ini? Mengingat bahwa 5G diatur untuk memanfaatkan frekuensi di atas dan di bawah pita frekuensi yang ada, maka 5G berada di tengah-tengah semua ini.
Namun kecenderungannya bervariasi dari satu negara ke negara lain, adalah 5G untuk memanfaatkan pita frekuensi (bandwidth) yang lebih tinggi. Yang membawa keprihatinan khusus itu sendiri.
Menurut banyak pakar internasional, lebih banyak penelitian mengenai efek kesehatan potensial dari teknologi telepon seluler 5G terbaru diperlukan, sebelum teknologi itu diluncurkan.
Peluang terjadi kanker telah naik hingga 3-4 kali lipat lebih banyak, ketika seseorang tinggal dekat BTS tower atau GSM tower, saat memakai 3G atau 4G biasa.
Mirip seperti azas kerja 5G, beginilah pancaran gelombang Wi-Fi jika terlihat oleh mata. Router pada bangunan dan tiang lampu terlihat melingkari bidang omnidirectional di sekitar mereka. Pancaran Wi-Fi berada pada frekuensi antara radio dan gelombang mikro, yang berarti bahwa gelombang atau denyutan pulsa yang terpancar terpisah sekitar sekitar enam inci, seperti yang ditunjukkan oleh garis-garis berwarna di depan Gedung Kongres AS.
Jadi bisa bayangkan apa yang bisa terjadi pada banyak orang apabila 5G sudah di implementasikan yang intensitasnya 10 bahkan 30 kali lipat?
Pakar frekuensi radio internasional Profesor Dariusz Leszczynski dari Universitas Helsinki dalam kuliah umum di Universitas Griffith, Brisbane pada (17/8/2017) silam, memperingatkan mengenai kurangnya pemahaman tentang efek kesehatan.
Penelitian yang dipublikasikan pada situs lembaga tersebut mengatakan bahwa teknologi 5G bisa menembus kulit hingga kedalaman 8 milimeter.
“Kita hanya tahu bahwa radiasi ini menembus kulit terdalam. Kita tak tahu betul bagaimana kulit yang berfungsi normal akan terpengaruh,” jelasnya.
Profesor Leszczynski adalah satu dari 30 pakar di tim penelitian internasional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2011 yang mengklasifikasikan semua emisi frekuensi radio sebagai kemungkinan karsinogen.
“Tampaknya, kita mengalami deja vu karena pada awal 1980an, kita berpikir bahwa teknologi pemancar berdaya rendah akan aman, tidak ada masalah, namun tiga puluh tahun kemudian nampaknya itu mungkin bersifat karsinogenik,” ujar Profesor Leszczynski.
Apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi kerusakan yang akan dilakukan, khususnya pada mata dan kulit kita? Dalam beberapa tahun ke depan, dikhawatirkan akan ada peningkatan masalah mata karena teknologi 5G yang ada di depan pintu kita, pada ponsel cerdas kita, dan pancaran dari menara-menara BTS ponsel.
Mirip seperti azas kerja 5G, beginilah pancaran gelombang Wi-Fi jika terlihat oleh mata. Router pada bangunan dan tiang lampu terlihat melingkari bidang omnidirectional di sekitar mereka. Pancaran Wi-Fi berada pada frekuensi antara radio dan gelombang mikro, yang berarti bahwa gelombang atau denyutan pulsa yang terpancar terpisah sekitar sekitar enam inci, seperti yang ditunjukkan oleh garis-garis berwarna di depan Gedung Kongres AS.
Bahaya gelombang frekuensi 5G terhadap hewan dan tanaman
Radiasi elektromagnetik dari jaringan listrik, wi-fi, tiang telepon dan pemancar siaran, telah nyata menimbulkan ancaman bagi kehidupan liar. Para ahli lingkungan memperingatkan bahwa peluncuran 5G dapat menyebabkan bahaya yang jauh lebih besar.
Sebuah analisis dari 97 studi oleh badan peninjau yang didanai Uni Eropa, EKLIPSE, menyimpulkan radiasi adalah risiko potensial terhadap orientasi serangga, burung serta kesehatan tanaman.
Badan amal Buglife mengatakan, dampak serius pada lingkungan tidak dapat dikesampingkan. Sehingga, pemancar 5G diharapkan berada jauh dari lampu jalan yang menarik serangga, atau area di mana mereka dapat membahayakan satwa liar, seperti dikutip dari Telegraph, Senin (21/8/2018) lalu.
Fenomena burung-burung mati mendadak secara massal.
5G dapat berdampak signifikan pada satwa liar, jika menempatkan pemancar pada lampu jalan LED, yang menarik serangga malam hari seperti ngengat, yang akan meningkatkan paparan radiasi yang berisiko.
Pada Maret 2018 lalu, sebanyak 237 ilmuwan telah menandatangani banding ke PBB meminta mereka untuk mengambil risiko yang ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik yang lebih serius.
Laporan EKLIPSE menemukan bahwa orientasi magnetik burung, mamalia dan invertebrata seperti serangga dan laba-laba dapat terganggu oleh radiasi elektromagnetik (Electromagnetic Radiation/EMR). Ditemukan juga bahwa metabolisme tanaman akan diubah oleh EMR.
Para penulis review menyimpulkan, ada kebutuhan mendesak untuk memperkuat dasar ilmiah pengetahuan tentang EMR dan dampak potensial mereka terhadap satwa liar.
Secara khusus, ada kebutuhan untuk mendasarkan penelitian masa depan pada eksperimen yang berkualitas, berkualitas tinggi, dapat direplikasi sehingga bukti yang kredibel, transparan dan mudah diakses, agar dapat memberi informasi kepada masyarakat dan pembuat kebijakan untuk membuat keputusan dan menyusun kebijakan mereka.
Bahaya Tower BTS 5G bagi kesehatan
Anak-anak menyerap radiasi microwave 10 kali lebih banyak.
Manusia memiliki gelombang elektromagnetik pada organ-organ tubuh, seperti jantung, hati, otak manusia berkisar pada 8-10 Hz, jadi bayangkan apabila secara konstan tubuh manusa dihujani dengan trilyunan elektro magnetic tiap detik, ini sangat jauh dari alami dan natural.
5G memiliki frequensi yang sangat tinggi 24-90 Ghz, padahal sebelumnya 4G hanya 1-3Ghz, oleh karena itu membutuhkan penempatan tower yang lebih banyak dan berdekatankarena gelombangnya lebih padat,
Para ilmuan mengetahui bahwa gelombang ini akan berdampak lebih berbahaya dibandingkan 4G, yang sudah berakibat fatal dan diindikasikan menyebakan berbagai penyakit seperti pusing, insomnia, dan kanker pada kasus tertentu.
Menara sel 4G saat ini memiliki sekitar selusin port antena untuk mendukung semua komunikasi, sementara menara 5G lebih kecil dan akan menjadi MIMO (Multiple Input Multiple Output) dan membawa sekitar seratus port!
Menara-menara ini tingginya sekitar 4 kaki dibandingkan dengan menara 90 kaki biasa yang saat ini didirikan di sekitar kita. Pemancar akan tersedia dalam jarak 100 meter, dan “antena pintar” ini akan dapat membedakan antara berbagai sinyal yang tercampur di udara, seperti gelombang radio dan sinyal WiFi, dan mengirimkannya kembali secara teratur sehingga dapat “berbicara”.
Tower 5G jauh berbeda dengan 4G, karena tower 5G akan tersebar dimana-mana dan sangat dekat jaraknya dengan pemukiman warga, maka ketika 5G akan di implementasikan, akan ada tower atau gelombang pemancar di setiap jarak lima rumah untuk menyebarkan sinyal 5G, dan ini sangat berbahaya!
Jauh berbeda dengan 4G, tower 5G akan tersebar dimana-mana dan sangat dekat jaraknya dengan pemukiman warga.
Inilah Data Ponsel Dengan Tingkat Radiasi Tinggi
Selain dari tower, ancaman radiasi juga berasal dari ponsel yang Anda bawa. Dilansir oleh Das Bundesamt für Strahlenschutz atau Federasi Perlindungan Radiasi Jerman pada tahun 2019 merilis data ponsel dengan tingkat radiasi tinggi hingga rendah, yang bisa mempengaruhi pendengaran dan tubuh manusia.
Tingkat radiasi pada ponsel dikenal dengan Specific Absorption Rate atau SAR yang merupakan satuan ukuran jumlah energi frekuensi radio yang diserap tubuh saat menggunakan ponsel dengan menggunakan satuan Watt per kilogram.
Smartphone dengan tingkat SAR yang lebih tinggi, dianggap lebih berpotensi bahaya meskipun semua ponsel diharuskan lulus pengujian untuk memastikan SAR di bawah batas tertentu. Namun, beberapa produk ponsel diketahui memiliki radiasi SAR yang cukup tinggi.
Mari kita lihat daftar 8 teratas merk dan jenis ponsel yang masuk pasar Asia, dengan warna merah diatas 1,5 Watt / kg versi Federasi Perlindungan Radiasi Jerman:
1. Xiaomi MI A1. Tingkat SAR: 1,75 Watt / kg 2. One Plus 5-T. Tingkat SAR: 1,68 Watt / kg 3. Huawei Mate 9. Tingkat SAR: 1,64 Watt / kg 4. Xiaomi MI Max 3. Tingkat SAR: 1,58 Watt / kg 5. One Plus 6-T. Tingkat SAR: 1,55 Watt / kg 6. Nokia Lumia 630. Tingkat SAR: 1,51 Watt / kg 7. iPhone-7. Tingkat SAR : 1,38 Watt / kg 8. iPhone-8. Tingkat SAR: 1,32 Watt / kg
Tingkat SAR yang merupakan satuan ukuran jumlah energi frekuensi radio yang diserap tubuh saat menggunakan ponsel tersebut belum berbahaya karena tingkat SAR yang berbahaya atau diambang batas adalah diatas 2 Watt / kg.
Sementara itu, dilansir dari Phonearena, berikut ini 14 daftar ponsel dengan radiasi SAR paling tinggi di pasaran dunia, tanpa menunjukkan besaran SAR:
1. iPhone XS Max 2. iPhone XS 3. iPhone XR 4. Samsung Galaxy Note 9 5. Samsung Galaxy S9 Plus 6. Samsung Galaxy S9 7. Google Pixel 3 XL 8. Google Pixel 3 9. LG V40 10. LG G7 11. OnePlus GT 12. OnePlus 6 13. Xiaomi Pocophone F1 14. Sony Xperia XZ3
Biasanya ponsel yang memiliki tingkat Specific Absorption Rate atau SAR yang tinggi adalah ponsel yang memiliki kemampuan atau memiliki SIM Card ganda.
Jika Anda ingin mengetahui tingkat radiasi SAR yang merupakan satuan ukuran jumlah energi frekuensi radio yang diserap tubuh pada sebuah ponsel, Anda dapat milihatnya dari keterangan pada user manual yang ada dalam kotak kemasan ponsel. Namun jika user manual sudah hilang atau Anda membeli ponsel “batangan”, Anda dapat mengecek tingkat SAR ponsel anda disini.
11 Alasan Agar Diperhatikan
Radiasi elektromagnetik dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis: radiasi pengion (onizing radiation) dan radiasi non-pengion (non-ionizing radiation), berdasarkan kemampuan photon tunggal dengan lebih dari 10 eV energi, mampu untuk mengionisasi oksigen atau memutus ikatan kimia.
Animasi pancaran gelombang sangat pendek.
Frekuensi ultraviolet dan lebih tinggi, seperti sinar-X atau sinar gamma yang terionisasi, akan menimbulkan bahaya khusus yang diakibatkan oleh radiasi elektromagnetik itu sendiri.
Sejauh ini bahaya radiasi kesehatan yang paling umum adalah terbakar sinar matahari, yang menyebabkan lebih dari satu juta kanker kulit baru setiap tahunnya.
Berikut ini tentang studi yang dilakukan sampai saat ini, yaitu 11 alasan untuk diperhatikan:
1. Gelombang yang jauh lebih padat dari “Electrosmog”
Electrosmog adalah istilah untuk hubungan antara “radiasi elektromagnetik dan kesehatan”. Kita akan dihujani oleh frekuensi yang sangat tinggi pada intensitas rendah, berjarak dekat hingga menciptakan frekuensi yang “sangat kental” bagai sup electrosmog yang lebih padat dan lebih rumit.
Untuk bekerja dengan kisaran gelombang MMW yang lebih tinggi dalam 5G, antena yang dibutuhkan lebih kecil. Beberapa ahli mengatakan antena sekecil 3 mm x 3 mm. Intensitas rendah untuk efisiensi, dan untuk mengatasi gangguan sinyal dari hambatan alami dan atau hambatan buatan manusia, misalnya seperti gedung.
2. Efek pada kulit
Kekhawatiran terbesar adalah bagaimana paparan panjang gelombang 5G yang baru ini akan mempengaruhi kulit.
Kekhawatiran terbesar adalah bagaimana paparan panjang gelombang 5G yang baru ini akan mempengaruhi kulit. Tubuh manusia memiliki antara dua hingga empat juta saluran keringat.
Dr. Ben-Ishai dari Hebrew University, Israel menjelaskan bahwa saluran keringat kita bertindak seperti “susunan antena heliks ketika terpapar pada panjang gelombang ini,” yang berarti bahwa kita menjadi lebih konduktif.
Sebuah studi di New York baru-baru ini yang bereksperimen dengan gelombang 60 GHz menyatakan bahwa “analisis kedalaman penetrasi menunjukkan bahwa lebih dari 90% daya yang ditransmisikan diserap dalam lapisan epidermis dan dermis pada kulit.”
Efek dari MMWs seperti yang dipelajari oleh Dr. Yael Stein dari Hebrew University dikatakan juga menyebabkan rasa sakit pada fisik manusia ketika nociceptor manusia mulai terkena karena mengenali gelombang ini sebagai rangsangan yang merusak. Jadi kita akan melihat kemungkinan banyak penyakit kulit dan kanker serta rasa sakit fisik pada kulit manusia ke depannya.
3. Efek pada Mata
Studi tahun 1994 oleh Medical Research Institute dari Kanazawa Medical University menemukan bahwa paparan radiasi MMW menghasilkan kekaburan lensa mata pada tikus, yang terkait dengan munculnya katarak.
Sebuah studi tahun 1994 menemukan bahwa paparan radiasi gelombang mikro milimeter (MMW) yang rendah menghasilkan kekaburan lensa mata pada tikus, yang terkait dengan munculnya katarak.
Eksperimen yang dilakukan oleh Medical Research Institute dari Kanazawa Medical University menemukan bahwa frekuensi 60 GHz “…antena gelombang milimeter dapat menyebabkan cedera termal pada berbagai jenis level. Efek termal yang disebabkan oleh gelombang milimeter tampaknya dapat menembus di bawah permukaan mata.”
Sebuah penelitian di Cina tahun 2003 juga menemukan kerusakan pada sel-sel epitel lensa kelinci setelah 8 jam terpapar dengan radiasi gelombang mikro dan sebuah penelitian tahun 2009 yang dilakukan oleh College of Physicians and Surgeons di Pakistan menyimpulkan bahwa Electro-magnetic field (EMF) yang dipancarkan oleh ponsel menyebabkan kekacauan diferensiasi retina pada embrio ayam.
4. Efek Pada Jantung
Frekuensi kisaran 53-78 GHz (yang diusulkan 5G untuk digunakan) berdampak pada variabilitas detak jantung.
Sebuah studi di Rusia pada 1992 lalu telah menemukan bahwa frekuensi dalam kisaran 53-78 GHz (yang diusulkan 5G untuk digunakan) berdampak pada variabilitas detak jantung (indikator stres) pada tikus.
Studi oleh Rusia lainnya adalah tentang katak, yang kulitnya telah terpapar MMW, mereka menemukan perubahan denyut jantung (aritmia) pada katak.
Akibat hal ini maka ditakuti bahwa kisaran gelombang yang diusulkan dipakai untuk 5G dapat menyebabkan serangan jantung pada manusia. Oleh sebab itu, Rusia melarang 5G di negaranya.
5. Efek Sistem Kekebalan Tubuh
Sebuah penelitian di Rusia tahun 2002 meneliti efek paparan radiasi gelombang mikro 42 HGz pada darah tikus sehat. Disimpulkan bahwa “paparan seluruh tubuh tikus yang sehat terhadap EHF EMR intensitas rendah memiliki efek mendalam pada indeks kekebalan nonspesifik (nonspecific immunity)”.
6. Efek pada Tingkat Pertumbuhan Sel
Gelombang mikro telah menekan pertumbuhan Bakteri E-coli serta “mengubah sifat dan aktivitas” sel.
Sebuah studi di Armenia pada 2016 mengamati gelombang MMW pada intensitas rendah, mencerminkan lingkungan masa depan yang disebabkan oleh 5G.
Studi yang mereka dilakukan pada bakteri E-coli dan bakteri lain, menyatakan bahwa gelombang mikro telah menekan pertumbuhan mereka serta “mengubah sifat dan aktivitas” sel.
Kekhawatirannya adalah bahwa ia akan melakukan hal yang sama pada sel manusia, yaitu: mengubah sifat dan aktivitas manusia.
7. Efek pada Resistensi Bakteri
Studi di Armenia yang sama, juga menunjukkan bahwa efek MMW terutama pada air, membran plasma pada sel, dan juga genom. Mereka telah menemukan bahwa interaksi MMW dengan bakteri mengubah sensitivitas mereka terhadap “bahan kimia aktif biologis yang berbeda, termasuk antibiotik.” Lebih khusus lagi, kombinasi MMW dan antibiotik menunjukkan bahwa itu mungkin mengarah pada resistensi antibiotik pada bakteri.
Temuan inovatif ini dapat memiliki efek magnum pada kesehatan manusia karena bandwidth diluncurkan secara nasional. Kekhawatirannya adalah bahwa kita mengembangkan resistensi yang lebih rendah terhadap bakteri, akibatnya sel kita menjadi lebih rentan, dan kita menjadi lebih rentan juga terhadap penyakit.
8. Efek pada Kesehatan Tumbuhan
Sebuah studi 2010 pada pohon Aspen menunjukkan bahwa paparan frekuensi radio menyebabkan daun menunjukkan gejala nekrosis (necrosis symptoms).
Salah satu fitur dari 5G adalah bahwa MMW sangat rentan diserap oleh tanaman dan hujan.
Manusia dan hewan sama-sama mengonsumsi tanaman sebagai sumber makanan. Efek MMW terhadap tanaman dapat tertinggal dan berbekas, dan tidak aman untuk dikonsumsi.
Ingat dan pikirlah kimia GMO di steroid, atau kimia chemtrails di udara. Maka, air akan jatuh dari langit ke tanaman yang telah terpapar gelombang MMW ini, juga akan di iradiasi.
Sebuah studi 2010 pada pohon Aspen menunjukkan bahwa paparan frekuensi radio menyebabkan daun menunjukkan gejala nekrosis (necrosis symptoms).
Studi di Armenia lainnya menemukan bahwa MMW dengan intensitas rendah “memohon perubahan spektrum isoenzim peroksidase (peroxidase isoenzyme) dari tunas gandum.” Peroksidase adalah protein stres yang ada pada tanaman. Indikasinya adalah bahwa 5G akan sangat berbahaya bagi tanaman.
9. Efek pada Atmosfer dan Menipisnya Bahan Bakar Fosil
Polar Orbit Satellites
Implementasi dari jaringan nirkabel global 5G membutuhkan peluncuran roket untuk menyebarkan satelit untuk 5G.
Satelit ini memiliki umur yang pendek yang akan membutuhkan penyebaran lebih banyak dari apa yang saat ini kita lihat atau sebelumnya.
Jenis baru dari mesin roket hidrokarbon yang diperkirakan akan memberi daya pada armada roket sub-orbital akan memancarkan karbon hitam yang “..dapat menyebabkan perubahan yang berpotensi signifikan dalam sirkulasi atmosfer global dan distribusi ozon dan suhu..” menurut sebuah studi di California 2010. Knalpot roket solid state mengandung klorin yang juga menghancurkan ozon!
Efek pada ozon dianggap lebih buruk daripada paparan CFC pada saat ini. Proyek Google bernama Project Loon dikatakan membawa internet ke daerah pedesaan yang sulit mengakses internet dengan menggunakan balon helium. Tapi balon ini hanya memiliki umur 10 bulan. Kami melihat banyak helium yang digunakan di sini, lebih dari apa yang dapat kami miliki di Bumi!
10. Gangguan Ekosistem Alam
Populasi lebah yang menurun juga dikatakan terkait dengan radiasi EMF yang tidak terionisasi.
Sejak tahun 2000, ada laporan tentang burung-burung yang meninggalkan sarangnya akibat masalah kesehatan seperti kerontokan bulu.
“Kerontokan atau kurangnya bulu yang tumbuh, masalah pergerakan, berkurangnya kemampuan bertahan hidup dan kematian,” kata peneliti Alfonso Balmori.
Spesies burung yang dipengaruhi oleh level rendah ini, radiasi gelombang mikro non-pengion adalah House Sparrows (burung gereja), Rock Doves (merpati), White Storks (kuntul putih), Collared Doves (puter) dan Magpies (kacer).
Tapi menyangkut hal ini bukan hanya burung. Populasi lebah yang menurun juga dikatakan terkait dengan radiasi EMF yang tidak terionisasi ini. Maka hal ini mengurangi kemampuan bertelur ratu lebah yang mengarah pada penurunan kekuatan koloni.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Loyola College di Chennai pada 2012 menyimpulkan bahwa dari 919 studi penelitian yang dilakukan pada burung, tanaman, lebah, dan hewan serta manusia lainnya, 593 di antaranya menunjukkan dampak dari radiasi RF-EMF. Akibatnya, maka 5G akan menambah efek dari electrosmog ini.
11. Sebagian Besar Studi 5G Menyesatkan (Misleading)
5G akan menggunakan gelombang milimeter yang berdenyut (pulse) untuk membawa informasi. Tetapi seperti yang ditunjukkan oleh Dr. Joel Moskowitz, sebagian besar studi 5G menyesatkan karena dianggap tidak mendenyutkan gelombang.
Hal ini penting karena penelitian pada gelombang mikro sudah memberi tahu kita bagaimana gelombang berdenyut (pulsed waves) memiliki efek biologis yang lebih mendalam pada tubuh makhluk hidup termasuk manusia, dibandingkan dengan gelombang tak-berdenyut (non-pulsed waves). Studi sebelumnya, misalnya, menunjukkan bagaimana frekuensi berdenyut menyebabkan toksisitas gen (gene toxicity) dan untai DNA pecah!!
Unjuk rasa anti-5G di London, Inggris.
Tiga Langkah Untuk Berurusan Dengan EMF (Electro-magnetic field)
Jika Anda saat ini memiliki masalah mata dan iritasi terus-menerus, saatnya Anda tahu, mungkin ada yang terlewatkan, dan Anda akan segera mulai membantu masalah ini pula, untuk turut serta mencegah masalah lebih lanjut dari gelombang EMF dari teknologi 5G.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk berurusan dengan EMF dapat diringkas sebagai berikut:
Pahami eksposur Anda. Memahami berbagai jenis medan elektro-magnetik (EMF) dan bagaimana mereka berperilaku – karenanya perlu membaca (dan berbagi) artikel seperti ini.
Ukur – gunakan “EMF Meter” untuk mendapatkan hasil bacaan akibat paparan dan mengidentifikasi letak tower BTS atau hotspot.
Mitigasi eksposur Anda. Yang berarti menghilangkan sumbernya, menjauh dari sumber radiasi atau melindungi tubuh Anda terhadapnya.
EMF Meter (kiri), dan RF Meter (kanan).
IndoCropCircles akan merekomendasikan pendekatan yang sama terhadap pancaran gelombang pendek dari 5G.
Salah satunya adalah mendeteksi keberadaan gelombang pendek itu di lingkungan Anda. Dengan begitu, dapat diketahui sebesar apa pancarannya.
Sejenis alat pendeteksi gelombang elektromagnetik misalnya EMF Meter belum tentu mampu mencakup frekuensi MMW yang panjang gelombangnya sangat pendek, seukuran milimeter.
Ada kekhawatiran bahwa EMF Meter saat ini tidak dapat mengukur frekuensi gelombang sependak millimeter waves (MMW) tersebut.
Dalam hal ini, peneliti Alasdair Philips dari Powerwatch menyatakan, “RF Meter (Radio Frequency Meter) saat ini masih mencakup rentang frekuensi yang diusulkan untuk sebagian besar penggunaan 5G paling tidak dalam tiga tahun ke depan”.
Bagaimana dengan Indonesia?
Sebelum 5G bisa di implementasikan situs Teknokal Energi Bersinar menyarankan pemerintah RI untuk melakukan studi, dengan semua pemegang saham yang terkait.
Pemerintah Republik indonesia seharusnya membentuk tim di:
Masyarakat. Warga dan Tokoh Masyarakat yang dihormati dan dipercaya sebagai organisasi independent.
Ilmuwan. Departemen kesehatan dan Kominfo untuk membentuk tim penelitian bersama LIPI (dalam pengawasan organisasi independent diatas dan DPR MPR, dan Ikatan Dokter Indonesia).
Militer, memberikan masukan akan dampak penggunaan gelombang elektromagnetik tingkat tinggi pada masyarakat.
5G Palm Cell Phone Repeater Tower.
Operator telepon sebaiknya menghentikan semua rencana upgrade dari 4G to 5G, baik untuk perusahaan atau untuk publik hingga hasil penelitian diumumkan.
Dan pastinya, dan harus mematuhi semua peraturan yang diberikan oleh pemerintah mengenai dampak dan efek dari impelementasi 5G kepada masyarakat.
Mungkin 5G adalah hasilan bentuk baru dari revolusi industri, konektivitas manusia dan bahkan kenyataan baru.
Maka hal ini akan menawarkan kemungkinan tak terbatas untuk masa depan komunikasi khususnya yang berbasis komunikasi seluler.
Kita memang masih membutuhkan lebih banyak penelitian. Tetapi yang sudah jelas, sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian yang IndoCropCircles bagikan di sini, adalah bahwa ada bahaya yang nyata.