Di dalam Catatan Tuan Guru Jalaluddin bil Faqih (yang hidup dimasa Sultan Muhammad Mansur, 1706 – 1714 ), nama Maulana Abdullah tercantum sebagai ayahanda dari Maulana Fadlallah Pangeran Manconegara bin Maulana Abdullah Pangeran Adipati Sumedang Negara bin Maulana Ali Mahmud Nuruddin Pangeran Wiro Kusumo bin Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri.
Maulana Fadlallah Pangeran Manconegara sendiri merupakan kakek dari pendiri Kesultanan Palembang Darussalam yang bernama Sultan Abdul Rahman Kyai Mas Hindi Sayidul Iman Sunan Cinde Welang bin Jamaluddin Mangkurat Kyai Gede ing Pasarean bin Maulana Fadlallah Pangeran Manconegara.
Nama Pangeran Manconegara ternyata juga tercatat di dalam Tarsilah Brunei Darussalam sebagai ayahanda dari Raden Mas Ayu Siti Aisyah permaisuri dari Sultan Brunei Darussalam yang bernama Sultan Abdul Jalilul Akbar (memerintah Kesultanan Brunei, 1598 – 1659).
Pada Tarsilah Brunei tertulis Pengiran (Kiai) Temenggong Manchu Negoro bin Pengiran Manchu Tando bin Sunan Dalam Ali Zainal Abidin Wirakusuma bin Sunan Giri, Maulana Muhammad Ainul Yaqin.
Berdasarkan kesamaan waktu dan nama, kemungkinan besar yang dimaksud Maulana Abdullah Pangeran Adipati Sumedang Negara (Silsilah Palembang) adalah indentik dengan Pengiran Manchu Tando (Tarsilah Brunei).
Dari kedua sumber tersebut dapat kita ambil beberapa kesimpulan:
1. Ayahanda Maulana Fadlallah Pangeran Manconegara (Pengiran Kiai Temenggong Manchu Negoro) bernama Maulana Abdullah.
2. Maulana Abdullah merupakan seorang Pangeran Adipati atau Manchu Tando yang merupakan jabatan setingkat wakil Adipati di wilayah Sumedang Negara.
3. Berdasarkan timeline peristiwa di masa itu yang menjabat Adipati Sumedang adalah Pangeran Santri putra dari Maulana Muhammad Pangeran Arya Cirebon.
Hal inilah yang membuat dalam beberapa silsilah menulis Pangeran Adipati Sumedang adalah putra dari Pangeran Arya Cirebon, padahal sosok Pangeran Adipati dan Adipati di Sumedang merupakan dua orang yang berbeda.
4. Tokoh Maulana Abdullah Pangeran Manchu Tando Adipati Sumedang Negara seringkali juga tertukar dengan sosok Pangeran Panca Tanda yang merupakan paman dari Pangeran Manconegara.
Pangeran Panca Tanda merupakan anak dari Tumenggung Mantik (Ki Geding Karang Panjang/Ki Geding Karang Tengah) sekaligus juga ipar dari Maulana Abdullah Pangeran Manchu Tando Adipati Sumedang Negara.
Pangeran Panca Tanda inilah yang kemudian hijrah bersama Pangeran Manconegara ke Palembang.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan :
1. Tokoh lain yang juga sering dianggap sebagai ayahanda dari Pangeran Manconegara adalah Raden Kiai Nurdin.
Raden Kiai Nurdin diperkirakan merupakan salah seorang putra dari Pangeran Arya Cirebon yang juga paman sekaligus ayah angkat dari Pangeran Manconegara.
- Fajar Nurzaman - Blog Sang Pembelajar -
https://i1.wp.com/fajarnurzaman.net/wp-content/uploads/2018/01/1517277019_misteri-maulana-abdullah-pangeran-manchu-tando-adipati-sumedang-negara-dalam-silsilah-palembang-dan-tarsilah-brunei-darussalam.jpg?fit=1209%2C499
- http://fajarnurzaman.net/mistery-konspirasi/misteri-maulana-abdullah-pangeran-manchu-tando-adipati-sumedang-negara-dalam-silsilah-palembang-dan-tarsilah-brunei-darussalam/
0 komentar:
Post a Comment